sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prediksi serangan di debat kedua Pilpres

Debat kedua pemilihan presiden (pilpres) pada 17 Februari 2019 diprediksi akan penuh aksi serang antara dua kandidat.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Rabu, 13 Feb 2019 08:22 WIB
 Prediksi serangan di debat kedua Pilpres

Debat kedua pemilihan presiden (pilpres) pada 17 Februari 2019 diprediksi akan penuh aksi serang antara dua kandidat yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI), Jerry Massie mengatakan pada debat dengan tema energi, infrastruktu, dan sumber daya alam (SDA) ini, kedua calon akan lebih agresif.

"Dengan dihapusnya kisi-kisi soal maka debat kedua diprediksi akan seru," kata Jerry, di Jakarta, Selasa (12/2).

Jerry memperkirakan, pada debat kedua nanti, Jokowi akan unggul di sektor infrastruktur maupun sumber daya alam (SDA). Alasannya, lanjut dia, dalam masa kepemimpinan, petahana mampu membangun 3.432 kilometer (km) jalan nasional dan 941 km jalan tol. 

Selain itu, pemerintah Jokowi telah menguasai 51 persen saham Freeport.

"Bagaimana sang petahana menjabarkan akuisisi itu? Menurut hemat saya jika domain ini di sentuh maka keuntungan bagi Jokowi," katanya. 

Sementara, Jerry mengatakan, dalam debat kedua nanti, Prabowo akan mempertanyakan soal kemahalan jalan tol. Pasalnya, di Asia Tenggara bahkan Asia, jalan tol Indonesia termasuk paling mahal.

Rata-rata tarif tol di Indonesia berkisar Rp 1.300 hingga Rp 1.500 per km. Sementara, di negara-negara tetangga, seperti Singapura Rp 778/km, Malaysia Rp 492/km, Thailand dalam kisaran Rp 440/km, Vietnam kisaran Rp 1.200/km, dan Filipina Rp 1.050/km.

Sponsored

Menurut Jerry, publik juga menanti strategi capres untuk membawa Indonesia menjadi swasembada pangan seperti tahun 1984 silam. Dia menyebut debat ini juga akan menjadi solusi untuk mengetahui strategi yang dimiliki kedua capres.

"Debat itu identik dengan adu konsep, adu argumen, adu ide, adu gagasan, adu intelektual bukan adu puisi atau adu domba. Sisi rasionalitas yang dikedepankan bukan sisi emosi," pungkas dia. (Ant)
 

Berita Lainnya
×
tekid