Politikus Partai Demokrat Al Green resmi mengajukan dokumen resolusi untuk memakzulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Kongres AS, Selasa (24/6). Resolusi itu didukung oleh sejumlah anggota Kongres AS, termasuk di antaranya Alexandria Ocasio-Cortez (AOC).
Dalam sebuah pernyataan di media, AOC mengatakan keputusan Trump memerintahkan serangan udara ke sejumlah fasilitas nuklir Iran bisa jadi dasar untuk memakzulkannya. Kebijakan itu, kata AOC, diambil Trump tanpa persetujuan kongres.
Trump marah-marah di media sosial. Di akun Truth Social miliknya, Trump menyebut AOC bodoh dan salah satu orang paling bodoh di Kongres AS.
Trump mengklaim AOC misuh-misuh karena "semua kemenangan" yang diraih AS di bawah pemerintahannya. "Dia tak tahan melihat negara kita menjadi sukses lagi," kata Trump.
AOC membalas hinaan Trump via X (Twitter). Dalam sebuah unggahan, AOC meminta agar Trump marah-marah pada siapa pun yang meyakinkan dia untuk mengkhianati rakyat AS dengan mengebom Iran secara ilegal dan menyerer AS ke dalam perang.
"Jangan marah-marah kepada saya. Aku hanya gadis bodoh," kata AOC.
Pesawat tempur dan kapal selam AS menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Natanz, Isfahan dan Fordow, Minggu (22/6) lalu. Serangan itu membuat fasilitas nuklir Iran rusak parah.
Dua hari berselang, Trump mengumumkan Israel-Iran telah menyepakati gencatan senjata yang menandai berakhirnya perang selama 12 hari. Trump menyebutnya sebagai kemenangan rakyat Timur Tengah.
"Iran dan Israel datang kepada saya hampir secara berurutan dan mengatakan, 'Perdamaian.' Saya tahu saatnya sekarang. Dunia dan Timur Tengah adalah pemenang sebenarnya," kata Trump.
Dalam resolusinya, Al Green menuduh Trump bertindak otoriter karena tak meminta izin dari Kongres AS sebelum militer AS menyerang situs-situs nuklir Iran, akhir pekan lalu. Menurut dia, keputusan Trump untuk menyerang Iran sebagai bentuk penyalahgunaan kewenangan.
"Saya tidak datang ke kongres untuk jadi penonton sementara ada seorang presiden yang menyalahgunakan kekuasaan dia dan mengubah demokrasi Amerika menjadi bentuk otoritarianisme. Secara de facto, pengeboman Iran ialah deklarasi perang," kata Green.
Konstitusi AS menyatakan presiden tidak boleh mendeklarasikan perang tanpa persetujuan kongres. Jika dimaknai secara harafiah, maka Trump jelas-jelas sudah melanggar konstitusi.
Namun demikian, resolusi pemakzulan Trump itu tak populer. Hanya 79 anggota kongres yang sepakat menandatangani resolusi pemakzulan Trump. Sebanyak 344 anggota kongres lainnya menolak resolusi itu.
(Kiri ke kanan) Rashida Tlaib, Ilhan Omar, Alexandria Ocasio-Cortez dan Ayanna Pressley saat menggelar konferensi pers pada Senin (15/7). REUTERS/Erin Scott
Olok-olok Trump
Trump mengolok-olok manuver politik sejumlah Al Green dan AOC untuk menginisiasi proses politik pemakzulannya di kongres. Ia bahkan menantang Partai Demokrat untuk mencoba menggulingkan pemerintahannya lagi.
"Daripada terus menerus mengeluh, Alexandria sebaiknya pulang ke rumahnya di Queens. Silakan saja coba lagi memakzulkan saya. Itu akan bikin hari saya bahagia," kata Trump.
Trump sudah dua kali terancam pemakzulan. Pada 2021, Trump menghadapi pemakzulan lantaran diduga menghasut massa pendukungnya untuk menyerang gedung parlemen di Capitol Hill, Washington DC. Trump dinyatakan tak bersalah.
Dua tahun sebelumnya, Trump juga menghadapi ancaman pemakzulan setelah seorang peniup peluit membocorkan pembicaraan rahasianya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Trump dituduh menekan Zelensky untuk menyelidiki rival-rival politiknya.