close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Covid-19. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Covid-19. Foto Pixabay.
Peristiwa
Kamis, 05 Juni 2025 13:02

DPR dorong antisipasi lonjakan Covid-19 regional

Indonesia perlu bersiap dengan langkah terukur untuk mencegah lonjakan kasus Covid di dalam negeri.
swipe

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani menyerukan kewaspadaan nasional terhadap tren kenaikan kasus Covid-19 di kawasan Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Puan menilai Indonesia perlu bersiap dengan langkah terukur untuk mencegah lonjakan kasus serupa di dalam negeri.

“Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di kawasan Asia jelas tidak bisa dianggap enteng. Pemerintah harus memiliki sense of urgency yang tinggi dan tidak boleh lengah,” ujar Puan dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (5/6).

Puan menekankan pentingnya memperkuat sistem ketahanan kesehatan nasional dalam menghadapi potensi skenario terburuk akibat penyebaran varian baru virus corona. Ia menyebut, Indonesia harus berada dalam posisi siap dan sigap.

“Selain langkah-langkah antisipasi, Pemerintah perlu memastikan kita memiliki ketahanan kesehatan yang kokoh. Jadi, ketika muncul skenario terburuk, sistem sudah siap merespons,” tegas Puan, yang juga merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR.

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Senin (2/6) mencatat adanya tujuh kasus baru Covid-19, sehingga total kasus sepanjang 2025 menjadi 72 pasien. Positivity rate juga naik menjadi 2,05%, dari sebelumnya di bawah 1%.

Kemenkes melaporkan lonjakan kasus di beberapa provinsi seperti Banten, Jakarta, dan Jawa Timur, terutama pada minggu ke-17 hingga ke-21 tahun 2025. Kenaikan tertinggi tercatat pada pekan pertama Januari, yaitu 27 kasus. Tren meningkat kembali pada minggu ke-21, dari 0% menjadi 5%.

Merespons temuan ini, Puan menilai situasi tersebut adalah momentum penting untuk memperkuat sistem deteksi dini dan kesiapan layanan kesehatan.

“Pemerintah perlu meningkatkan kapasitas testing dan pelacakan, memastikan distribusi vaksin booster berjalan optimal, dan menguatkan edukasi publik secara konsisten dan transparan,” imbuhnya.

Kemenkes sendiri telah menerbitkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tertanggal 23 Mei 2025, yang menginformasikan dominasi varian virus di negara-negara tetangga. Di antaranya XEC dan JN.1 di Thailand, LF.7 dan NB.1.8 di Singapura, JN.1 di Hong Kong, serta XEC di Malaysia. Di Indonesia sendiri, varian MB.1.1 menjadi yang paling banyak terdeteksi.

Surat edaran tersebut juga bertujuan meningkatkan kewaspadaan bagi Dinas Kesehatan, laboratorium, serta fasilitas layanan kesehatan terhadap potensi kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular.

Sebagai bentuk mitigasi, Puan mendorong pemerintah untuk kembali memberlakukan screening kesehatan ketat di bandara internasional, khususnya bagi penumpang dari negara dengan lonjakan kasus.

“Deteksi dini adalah kunci. Kita tidak boleh hanya mengandalkan imbauan atau protokol yang longgar. Pemeriksaan kesehatan dan pelacakan kontak di pintu masuk negara harus dilaksanakan dengan konsisten,” ujar Puan.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan