close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Anggota Komisi X DPR RI, Juliyatmono. Foto: Ist
icon caption
Anggota Komisi X DPR RI, Juliyatmono. Foto: Ist
Peristiwa
Rabu, 02 Juli 2025 17:33

DPR dorong serapan anggaran dan dialog sejarah

Komisi X DPR RI berharap pelaksanaan anggaran dan program kebudayaan ke depan dapat disusun lebih terarah.
swipe

Anggota Komisi X DPR RI, Juliyatmono, mendorong percepatan penyerapan anggaran Kementerian Kebudayaan tahun 2025 agar lebih optimal dan berdampak nyata bagi pembangunan kebudayaan nasional.

Ia menilai, hingga pertengahan tahun 2025, realisasi anggaran masih belum sesuai harapan dan perlu didorong lebih cepat. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pelaksanaan program Semara Budaya yang menurutnya memiliki potensi besar, namun memerlukan percepatan sekaligus penguatan dari sisi pertanggungjawaban dan sinergi pelaksanaannya.

“Pelaksanaan anggaran ini harus terus didiskusikan agar serapannya maksimal. Ini juga akan mempengaruhi paku indikatif tahun 2026. Kalau terserap baik, tentu akan lebih mudah memperjuangkan anggaran yang lebih besar dan tepat guna,” ujar Juliyatmono dalam rapat dengar pendapat bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Rabu (2/7).

Ia juga menekankan pentingnya merancang program kebudayaan dengan orientasi yang tepat dan mampu menyentuh ruh kehidupan masyarakat. Menurutnya, kementerian ini memegang peranan sentral dalam menjaga dinamika kebudayaan yang mencerminkan jati diri bangsa.

Terkait program penulisan sejarah yang belakangan menjadi perbincangan publik, Juliyatmono memberi masukan agar Kementerian Kebudayaan membangun komunikasi publik yang terbuka dan bijak. Ia menekankan bahwa sejarah adalah ruang dialektika yang wajar mengandung banyak penafsiran, dan pemerintah perlu terbuka terhadap berbagai sudut pandang.

“Menulis sejarah itu pasti akan muncul banyak interpretasi. Tapi jangan sampai muncul kesan ada penggiringan narasi. Kementerian perlu membuka ruang dialog, memberi suasana segar dalam diskusi, agar semua pihak merasa dilibatkan,” ujarnya.

Ia mengajak semua pihak untuk membangun semangat kebudayaan yang inklusif dan legowo. Menurutnya, memahami dinamika hari ini sebagai bagian dari proses kebangsaan adalah bagian dari kebesaran jiwa bangsa Indonesia.

“Kita semua mencintai negeri ini dengan caranya masing-masing. Kita sedang membangun sesuatu yang lebih baik ke depan. Mari kita legowo menerima hari ini sebagai takdir, dan menjadikannya semangat untuk terus bekerja lebih baik,” tutup Juliyatmono.

Komisi X DPR RI berharap pelaksanaan anggaran dan program kebudayaan ke depan dapat disusun lebih terarah, dengan prioritas yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan memperkuat identitas nasional secara berkelanjutan.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan