Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sukamta, menegaskan akar dari berbagai konflik yang terus berlangsung di kawasan Timur Tengah adalah belum terwujudnya kemerdekaan bagi Palestina. Menurutnya, selama isu ini tidak diselesaikan secara adil, ketegangan regional dan global akan terus berulang.
“Kalau Palestina merdeka, dugaan saya banyak persoalan di Timur Tengah dan dunia ini akan selesai. Persoalan utamanya memang Israel belum mau berproses ke situ,” ujar Sukamta, baru-baru ini.
Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan sikap Indonesia terhadap Palestina tidak pernah berubah sejak awal kemerdekaan. Ia mengingatkan kembali pesan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada 1948, yang menolak hubungan diplomatik dengan Israel selama Palestina belum merdeka.
“Sikap itu menjadi warisan diplomasi kita dari Soekarno, Soeharto, hingga presiden-presiden setelahnya. Dan saya kira itu harus terus kita pegang teguh,” ucapnya.
Menurut Sukamta, dukungan terhadap Palestina bukan hanya soal politik luar negeri, tetapi juga amanah konstitusi dan refleksi dari nilai-nilai keadilan serta kemanusiaan yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Ia pun mendorong agar pemerintah Indonesia terus memainkan peran aktif di berbagai forum internasional untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina secara damai dan bermartabat. Dalam konteks konflik Iran-Israel yang tengah berlangsung, Sukamta menilai solusi damai bagi Palestina akan menjadi pintu masuk penting menuju stabilitas yang lebih luas di kawasan.
“Jika Palestina merdeka, itu akan jadi babak baru perdamaian yang ditunggu dunia. Dan Indonesia bisa jadi bagian penting dari upaya itu,” tuturnya.