close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi ibadah haji. Foto Unsplash.
icon caption
Ilustrasi ibadah haji. Foto Unsplash.
Peristiwa
Kamis, 05 Juni 2025 14:24

DPR minta petugas haji maksimalkan layanan jemaah

Puan menilai pelaksanaan haji sudah cukup baik, jadi harus terus dipertahankan saat puncak haji.
swipe

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengingatkan seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk meningkatkan kesiapan dan kewaspadaan jelang puncak ibadah haji 1446 H/2025 M. Puncak haji dijadwalkan berlangsung pada 9 Zulhijah atau 5 Juni 2025, yang meliputi rangkaian wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan pelontaran jamrah di Mina (Armuzna).

“Pelaksanaan haji sejauh ini sudah cukup baik, jadi harus terus dipertahankan saat puncak haji. Pastikan jemaah mendapat pelayanan sebaik-baiknya. Bagi lansia, treatment khusus harus diperhatikan,” ujar Puan dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (5/6).

Puan menyampaikan apresiasi kepada para jemaah haji Indonesia yang menjalankan ibadah dengan tertib dan penuh kesungguhan, serta kepada petugas haji yang telah bekerja penuh dedikasi dalam memberikan layanan terbaik di Tanah Suci.

Ia mengingatkan puncak haji merupakan fase paling krusial dalam ibadah haji, baik secara spiritual maupun fisik, terlebih mengingat cuaca ekstrem dan padatnya pergerakan jemaah dari berbagai negara. Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk memastikan kesiapan logistik dan pelayanan, termasuk fasilitas tenda dan layanan kesehatan.

“Momentum puncak haji adalah fase paling sakral. Kesiapan petugas sangat menentukan kelancaran ibadah jemaah, apalagi banyak di antara mereka adalah lansia,” ucap Puan.

Dalam upaya mewujudkan pelaksanaan haji yang sempurna dan bebas dari kendala, Puan menekankan pentingnya mitigasi kesehatan sebagai prioritas. Ia juga menyoroti perlunya adaptasi terhadap sistem multi-syarikah yang baru diterapkan, serta evaluasi menyeluruh untuk perbaikan di masa mendatang.

Khususnya kepada tim kesehatan, Puan meminta pemetaan terhadap jemaah rentan dilakukan lebih cepat dan menyeluruh. Hal ini mencakup jemaah lansia, penderita penyakit penyerta (komorbid), maupun mereka yang mengalami penurunan stamina.

“Mitigasi dini dan pendekatan proaktif penting untuk mencegah kelelahan, dehidrasi, dan heatstroke (kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis) yang rawan terjadi di Armuzna,” ungkapnya.

Puan juga berpesan kepada para jemaah haji Indonesia agar menjaga kesehatan pribadi dan tidak memaksakan diri jika merasa kurang sehat. Ia mengimbau agar seluruh jemaah mematuhi arahan petugas kesehatan dan pembimbing agar ibadah dapat dijalankan dengan aman dan khusyuk.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan