close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani dokumen UU di Gedung Putih, Washington DC, AS, Juli 2025. /Foto Instagram @realdonaldtrump
icon caption
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani dokumen UU di Gedung Putih, Washington DC, AS, Juli 2025. /Foto Instagram @realdonaldtrump
Peristiwa
Senin, 07 Juli 2025 16:05

Kenapa Trump marah-marah lagi sama BRICS?

Presiden AS Donald Trump kembali mencak-mencak terhadap BRICS.
swipe

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 10% kepada negara-negara anti-AS yang tergabung di BRICS. Ancaman itu ia umbar dalam unggahan di akun Social Truth pribadinya, @realdonaldtrump

"Setiap negara yang setuju dengan kebijakan-kebijakan anti-AS yang dikeluarkab BRICS akan disanksi tambahan tarif 10%. Tidak ada pengecualian untuk kebijakan ini," kata Trump. 

Komentar Trump muncul saat pemerintah AS sedang bersiap mengirimkan surat informasi pemberlakuan tarif dagang terbaru antara AS kepada sejumlah negara rekan dagang AS. Dalam unggahan lain, Trump mengatakan surat-surat itu akan mulai dikirimkan Senin (7/7) waktu Washington DC. 

Unggahan Trump tidak merinci kebijakan-kebijakan apa saja yang dikeluarkan BRICS yang dianggap anti-AS. Ia juga tak mengungkap detail-detail mengenai bagaimana tambahan tarif untuk negara pendukung BRICS bakal diterapkan. 

Mingze Wu, praktisi di StoneX Financial Inc. yang berbasis di Singapura menyebut marah-marah Trump kemunkinan ada kaitannya dengan apa yang disepakati BRICS terkait konflik antara Iran dan Israel serta perang di Gaza. 

"Pernyataan-pernyataan Trump adalah ancaman bagi negara-negara emerging market untuk tidak ikut-ikutan bergabung dengan BRICS," kata Wu seperti dikutip dari Bloomberg. 

BRICS saat ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Indonesia, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab. Indonesia baru bergabung pada Februari 2025. 

Presiden Prabowo Subianto menghadiri KTT BRICS ke-17 di Rio de Jenairo, Brasil, Juli 2025. /Foto Instagram @prabowo

Apa pernyataan BRICS yang menyinggung Trump? 

BRICS baru saja menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) di Rio de Jenairo, Brasil, akhir pekan lalu. Di KTT itu, para anggota BRICS sepakat mengutuk serangan militer AS dan Israel ke fasilitas nuklir Iran. 

Mereka juga menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menarik mundur pasukan Israel dari Jalur Gaza. Militer AS menginvasi dan menduduki sejumlah area di Jalur Gaza dalam perang melawan gerilyawan Hamas sejak tahun lalu. 

"Dunia saat ini sedang bergejolak, ditandai dengan naiknya unilateralisme dan proteksionisme," ujar Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang. 

Li kemungkinan sedang menyindir Trump yang menyerang Iran tanpa meminta persetujuan kongres AS. Trump disebut-sebut melanggar regulasi domestik dan tak menghormati norma yang berlalu di dunia internasional. 

Apa kata pemerintah Indonesia terkait ancaman Trump? 

Juru bicara Kementerian Koordinator Ekonomi, Haryo Limanseto ogah mengomentari ancaman Trump terhadap negara-negara BRICS. Namun, ia mengatakan pemerintahan Prabowo dan pemerintahan Trump terus berupaya menegosiasikan tarif adil untuk kedua belah pihak. 

"Tim kami masih bekerja. Harapannya, Indonsia dan AS bisa menemukan solusi terbaik," kata Haryo. 

Sebelumnya, Trump juga sempat mengancam akan memberlakukan tarif hingga 100% jika negara-negara anggota BRICS tak menggunakan dollar AS dalam perdagangan bilateral yang mereka jalankan. 
 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan