close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar. Foto dokumentasi DPR.
icon caption
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar. Foto dokumentasi DPR.
Peristiwa
Rabu, 04 Juni 2025 15:47

Parsa DPR permudah akses informasi publik

Pengembangan Parsa merupakan respons terhadap meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap layanan informasi yang cepat.
swipe

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan parlemen yang modern dan terbuka melalui peluncuran Parsa (Parliament Smart Assistant), sebuah inovasi teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk mempermudah akses publik terhadap informasi seputar DPR. 

Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, menjelaskan pengembangan Parsa merupakan respons terhadap meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap layanan informasi yang cepat, transparan, dan mudah dijangkau.

“Parsa hadir menjawab kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang DPR secara langsung dan interaktif melalui WhatsApp, platform yang digunakan oleh lebih dari 100 juta orang di Indonesia. Ini adalah langkah strategis kami dalam menjembatani komunikasi antara parlemen dan publik,” jelas Indra saat peluncuran resmi Parsa di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Rabu (4/6).

Aplikasi Parsa memiliki beragam fitur, di antaranya menjawab pertanyaan terkait struktur DPR, jadwal kunjungan, layanan pengaduan masyarakat, hingga permintaan dokumen publik. Selain itu, Parsa dilengkapi dengan fitur live chat yang memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan agen manusia saat jam kerja.

Indra menekankan Parsa bukan sekadar produk digital, melainkan simbol transformasi kerja parlemen yang lebih terbuka dan responsif.

“Parsa adalah bagian dari transformasi digital dan semangat reformasi birokrasi. Ini bukan sekadar aplikasi, tapi simbol perubahan cara kerja parlemen yang lebih terbuka, responsif, dan modern,” tegasnya.

Dalam jangka panjang, Parsa dirancang untuk terus dikembangkan dengan kemampuan AI yang lebih canggih, termasuk memproses data visual dan suara, serta mampu menjawab pertanyaan kompleks secara kontekstual dan personal. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi lintas unit di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR, seperti Biro Teknologi Informasi, Protokol dan Humas, serta Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur.

“Saya berharap Parsa segera dikenal publik secara luas melalui iklan layanan masyarakat. Aplikasi ini akan menjadi ikon transformasi digital DPR,” tutur Indra.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan