close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi ikan guppy. /Foto Pixabay
icon caption
Ilustrasi ikan guppy. /Foto Pixabay
Peristiwa
Jumat, 11 Juli 2025 07:05

Seberapa pintar ikan? Riset membuktikan ikan ternyata cerdas

Riset terbaru menunjukkan bahwa ikan-ikan di alam liar bisa diajari mengerjakan tugas-tugas sederhana.
swipe

Pernah dengar mitos soal kemampuan otak ikan mas koki? Mitosnya, ikan mas koki hanya memori tiga detik. Setelah tiga detik, ikan mas koki lupa apa yang mereka lakukan sebelumnya. Itulah kenapa, konon, ikan koki bisa dikasih makan sampai ukuran jumbo. 

Namun, mitos itu sudah dibantah oleh para ilmuwan. Berbagai riset menunjukkan bahwa ikan ternyata "pintar": mereka bisa membedakan rekan sejawat mereka, menavigasi menggunakan peta mental, bekerja sama dan berkomunikasi dengan satu dan lainnya, membangun struktur yang kompleks, menggunakan peralatan, dan menghitung.

"Ketika kita bilang ikan, kita bicara mengenai lebih dari 30 ribu spesies. Kebanyakan riset sejauh ini hanya fokus pada sebagian kecil spesies," kata Catarina Vila-Pouca, pakar ekologi dari Centre d’Ecologie Fonctionelle et Evolutive in Montpellier, Prancis, seperti dikutip dari Pyscology Today. 

Bersama sejumlah peneliti, Vila-Pouca baru saja menerbitkan riset mengenai perilaku ikan di jurnal Methods in Ecology and Evolution. Dalam riset berbasis eksperimen itu, Vila-Pouca menemukan bahwa ikan punya banyak jenis kecerdasan. 

Dalam penelitiannya, Vila-Pouca dan kawan-kawan membawa eksperimen-eksperimen yang biasanya dijalankan di laboratorium ke alam liar. Para peneliti mendesain sejenis papan penyedia makanan untuk mengetes kecerdasan ikan. 

Alat itu berupa papan berukuran 30x30 centimeter dengan 24 lubang kecil, setiap lubang dilengkapi dengan penutup yang bisa digoyangkan ikan untuk mengakses makanan. Papan makanan itu bisa direkayasa untuk tes berbagai hal, semisal mewarnai penutup dengan warna tertentu, angka, atau bentuk khusus. 

Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kemampuan ikan untuk membedakan, memori, dan kemampuan numerik. Kegunaan lainnya untuk menguji kemampuan ikan untuk belajar memori dan spasial, bersosialisasi, dan pembuatan keputusan. 

Untuk tes awal, Vila-Pouca dan rekan-rekannya menguji coba papan makanan itu di dua jenis habitat, yakni habitat ikan guppy di Sungai Aripo di Trinidad Tobago dan habitat ikan punggung duri sembilan (Pungitius pungitius) di danau air tawar di Belanda. 

"Ikan-ikan itu sangat cepat mencaplok makanan pada alat dan kemampuan belajar mereka serupa dengan yang kita temukan di laboratorium, menunjukkan bahwa papan makanan itu berfungsi dengan baik dan ikan-ikan berinteraksi dengan itu," kata Vila-Pouca.

Tes itu juga menunjukkan perbedaan menarik pada spesies. Di Trinidad, sejumlah ikan guppy secara konsisten ahli dalam menggunakan papan makanan. Ikan-ikan itu, oleh para peneliti, disebut para produsen. Mereka menyelesaikan tugas lebih sering dan bisa beradaptasi dengan berbagai pendekatan berbasis kesukesan-kesukesan sebelumnya. 

Selain itu, ada kelompok lain yang dinamakan para "pengemis". Kelompok itu jarang berinteraksi dengan papan makanan. Mereka cenderung menunggu para produsen menuntaskan tugas-tugas yang diberikan peneliti dan mencuri makanan yang dijadikan hadiah. 

Di Belanda, pola berbeda muncul pada ikan-ikan punggung duri sembilan. Mayoritas ikan berinteraksi dengan papan makanan ketimbang mengemis sisa-sisa makanan. Meskipun hampir semua ikan sukses menuntaskan tugas, waktu yang dibutuhkan berbeda-beda di tiap ikan. 

"Saya pikir masih banyak pekerjaan untuk mengomunikasikan temuan-temuan ini dan menunjukkan kepada publik bahwa ikan-ikan itu pintra dan mereka bisa belajar banyak hal," kata Vila-Pouca. 

 

img
Christian D Simbolon
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan