Dibantah, KIM bergejolak pascadeklarasi Gibran cawapres Prabowo

Partai Amanat Nasional (PAN) membantah terjadi ketegangan di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) pasca-Prabowo Subianto menetapkan Wali Kota Surakarta (Solo), Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden (cawapres). Isu itu justru disebut dihembuskan eksternal.

"Tidak benar ada ketegangan, tidak ada perdebatan, tidak ada selisih pendapat. Isu itu sengaja diembuskan pihak lain," ujar Ketua PAN, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangannya, Senin (23/10).

"Kami hanya berharap agar semua pihak menjaga suasana politik tetap teduh, tidak perlu menebar hoaks. Kalau mau klarifikasi, banyak pihak di KIM yang bisa dimintai keterangan," imbuhnya.

Menurut Saleh, semua anggota KIM sepakat dengan keputusan tersebut. Apalagi, telah disusun tim pemenangan dengan melibatkan seluruh perwakilan partai pengusung.

Prabowo mengumumkan Gibran sebagai pendampingnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Minggu (22/10) malam. Hal tersebut disampaikan setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar, Sabtu (21/10), menetapkan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sebagai cawapres yang diusung.

"Tidak ada lagi deklarasi. Deklarasinya, ya, tadi malam itu. Semua pengurus inti partai KIM hadir lengkap. Deklarasi yang tujuannya sebagai pemberitahuan kepada masyarakat sudah tercapai," tutur Saleh.

Selanjutnya, pasangan Prabowo-Gibran akan didaftarkan sebagai calon peserta pilpres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari terakhir, Rabu (25/10). Adapun KIM beranggotakan PAN, Golkar, Gerindra, Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Partai Gelora.

Saleh sesumbar penetapan Gibran sebagai cawapres Prabowo berdampak signifikan secara elektoral. Dalihnya, "Banyak relawan dari berbagai kalangan telah mendeklarasikan dukungan."