sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jokowi: Politik sektarian dapat halangi persatuan dan kesatuan RI

Politik sektarian merupakan pemikiran nasionalistik yang sempit.

Dave Linus Piero
Dave Linus Piero Senin, 23 Agst 2021 13:50 WIB
Jokowi: Politik sektarian dapat halangi persatuan dan kesatuan RI

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Hari Ulang Tahun Partai Amanat Nasional ke-23 pada Senin (28/3), dari Istana secara virtual. Dalam sambutan itu, Jokowi menyinggung politik sektarian yang menurutnya dapat menghalangi persatuan dan kesatuan Indonesia.

Jokowi merujuk dari catatan James Gelvin dalam Modernity and its Discontent: On the Durability of Nationalism in the Middle East (1999), yang menyebutkan, politik sektarian merupakan pemikiran nasionalistik yang sempit dan cenderung membenarkan apapun yang telah melekat pada identitas parsial. Dalam praktiknya, kelompok ekslusif akan memandang lawan politiknya sebagai musuh yang harus dilawan dengan segenap upaya.

Padahal, di tengah pandemi dan segala permasalahannya, semua pihak harus dapat bergotong royong membantu sesama.

“Sebagai cermin dari akhlak politik yang berkeadaban. Menjadi teladan dalam mendahulukahn akidah-akidah poltik kebangsaan dan kemanusiaan. Mengutamakan kemaslahatan dan keselamatan bangsa dan menghindari politik sektarian yang menghalangi persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur Jokowi dalam sambutan Puncak HUT PAN ke-23 melalui siaran langsung YouTube PAN TV.

Sponsored

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, percaya, bahwa PAN dapat menjadi partai yang istiqamah dalam mengusung obor reformasi dan juga nilai-nilai ke-Indonesiaan.

Selain itu, Jokowi berharap PAN konsisten dalam menjalankan politik amar makruf nahi mungkar dalam koridor kebangsaan.

“Serta teguh memperjuangkan moderasi dan inkulisifisme politik. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa meridai segala ikhtiar bangsa kita. Sehingga kita bisa meraih Indonesia maju yang kita cita-citakan,” tandas Jokowi.

Berita Lainnya
×
tekid