sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perempuan Bravo 5 dukung Jokowi-Maruf

perempuan yang tergabung dalam Bravo 5 perlu memastikan dalam pergantian kepemimpinan 5 tahun ke depan, tidak boleh meninggalkan perempuan

Robi Ardianto
Robi Ardianto Kamis, 08 Nov 2018 19:37 WIB
Perempuan Bravo 5 dukung Jokowi-Maruf

Sejumlah perempuan yang mengatasnamakan Perempuan Bravo 5, deklarasikan dukungannya kepada pasangan Jokowi-Maruf. 

Ketua Divisi Perempuan Bravo 5 Kartini Sjahrir, menjelaskan jumlah populasi pemilih perempuan pada Pilpres 2019 mendatang, mencapai 50,20 persen, atau sekitar 93,1 juta pemilih.

"Angka tersebut sangat menentukan kemenangan pemilu. Tidak heran banyak pihak yang menggunakan suara perempuan dalam setiap kampanye politik meskipun sayangnya perempuan masih diposisikan sebagai objek semata,” kata Kartini di Hotel Atlit, Jakarta Pusat, Kamis (8/11).

Kartini melihat, perempuan memiliki peranan penting dalam menentukan nasib bangsa ke depan. Sehingga para perempuan yang tergabung dalam Bravo 5 perlu memastikan dalam pergantian kepemimpinan 5 tahun ke depan, tidak boleh meninggalkan kaum perempuan.

Perempuan harus bisa menjadi penentu arah kepemimpinan bangsa yang memberikan perhatian penuh kepada segala upaya penguatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di tanah air. Perempuan mampu menjadi penentu nasib bangsa Indonesia ke depan.

"Perempuan Indonesia menjadi bagian penting dari visi dan misi Capres dan Cawapres, yang terefleksikan ke dalam bahasa-bahasa kampanye, serta terintegrasi dalam tema-tema debat publik Capres dan Cawapres," sebutnya.

Dia menyebutkan deklarasi yang dilakukan guna memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Maruf agar kembali memimpin Indonesia pada 2019-2024.

Sementara itu, Aktivis Kebhinekaan Henny Supolo menyebutkan setidaknya ada empat keberhasilan Jokowi dalam melakukan perbaikan kondisi perempuan.

Sponsored

Pertama, perbaikan kesehatan dasar masyarakat, khususnya kesehatan reproduksi perempuan. Pemerintah Jokowi telah mendorong kepada sebuah pergeseran paradigma “orang miskin dilarang sakit” menjadi “semua orang mendapatkan akses kesehatan”.

Pergeseran paradigma tersebut, menurut Henny dibuktikan dengan tingginya pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS yang sampai Mei 2018 mencapai 197.644.315 jiwa. Dari jumlah itu setidaknya ada sekitar 92.244.075 dibebaskan dari iuran, termasuk Jaminan persalinan (J ampersal).

Reformasi birokrasi Puskemas, layanan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK), upgrading Posyandu juga ditunjang dengan perbaikan infrastruktur jalan dan rumah sakit, sehingga turunya angka kematian ibu dan anak secara konsisten.

Keberhasilan kedua, menurut Henny dalam perbaikan akses pendidikan dasar untuk semua. "Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat ini telah dinikmati oleh 27,9 juta siswa. Ini artinya pemerataan pendidikan mulai tercapai," jelasnya. Kehadiran, KIP membantu anak-anak agar terhindar dari ancaman putus sekolah atau dikawinkan dalam usia muda.

Perbaikan ketiga menurutnya, perbaikan pada ketimpangan ekonomi dan kemiskinan perempuan, termasuk kelompok disabilitas.

Keempat, reformasi agraria mencapai 2.007.557,81 Ha untuk perhutanan sosial termasuk hutan tanaman rakyat, hutan adat, hutan kemasyarakatan, dan kemitraan hutan. 

"Dari keempat isu penting di atas, Perempuan Bravo 5 ingin menyakinkan bahwa capaian ini akan dipertahankan dan sejalan memperbaiki kekurangan-kekurangan pada perwujudan keadilan dan kesejahteraan perempuan Indonesia," klaimnya. 

Berita Lainnya
×
tekid