sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pidato Suharso Monoarfa soal amplop untuk kiai, Waketum PPP minta maaf

Suarso mengaku, setelah meninggalkan pesantren tersebut, dia mendapat pesan WhatsApp yang isinya apakah dia tidak meninggalkan amplop.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Kamis, 18 Agst 2022 11:33 WIB
Pidato Suharso Monoarfa soal amplop untuk kiai, Waketum PPP minta maaf

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyampaikan permohonan maaf terkait pidato Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang dinilai merendahkan para kiai. Akibat pidatonya yang menyinggung amplop untuk kiai di pesantren, Suharso dikecam.

"Kami memohon maaf yang setulus-tulusnya kepada para kiai dan berjanji bahwa jajaran PPP lebih berhati-hati atau ikhtiyat dalam berucap dan bertindak ke depan agar tidak terulang lagi," ujar Arsul kepada wartawan, Kamis (18/8).

Menurut Arsul, pidato Suharso Monoarfa tidak bermaksud untuk merendahkan atau menghina kiai. Dia berujar, apa yang disampaikan Suharso tentang hadiah atau pemberian kepada kiai itu membuka ruang untuk ditafsirkan sebagai merendahkan para kiai.

"Ini menjadi pembelajaran bagi kami semuanya untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di ruang publik. Tidak boleh lagi terpeleset atau slip of tounge menyampaikan sesuatu yang berpotensi menimbulkan kontroversi, resistensi atau kesalahpahaman di ruang publik," kata Arsul.

Selain minta maaf, Arsul juga mohon doa dan nasihat para alim ulama dan kiai agar lebih istiqomah dalam memperjuangkan ajarân Islam dan melakukan amar ma'ruf nahi munkar di bidang politik sesuai dengan tugas partai politik.

"Ke depan memperjuangkan kebijakan dan legislasi yang tidak melanggar atau merugikan ajaran Islam akan makin berat, karena itu partai Islam seperti PPP perlu tetap eksis," pungkas anggota Komisi III DPR itu.

Diketahui, Suharso Monoarfa belum lama ini memberikan pidato di acara kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus PPP di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Awalnya, Suharso mengisahkan  pengalaman pribadinya saat berkunjung ke sebuah pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.

Sponsored

Suarso mengaku, setelah meninggalkan pesantren tersebut, dia mendapat pesan WhatsApp yang isinya apakah dia tidak meninggalkan amplop untuk kiai di sana.

Sempat menduga ada barang cucunya yang tertinggal, namun pengirim pesan menyebutkan bahwa harus ada pemberian untuk kiai dan pesantren. Dia bahkan sempat menyebutkan tidak membawa sarung, peci, Alquran atau lainnya.

Menurut Kepala Bappenas itu, pengalamannya itu merupakan gambaran realitas yang terjadi saat ini. Dalam sambutannya, Suharso juga sempat menyinggung dua mantan ketua umum PPP yang tertangkap oleh KPK.

Berita Lainnya
×
tekid