sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PKS tak mau terburu-buru bentuk koalisi

PKS tak mau terburu-buru bentuk koalisi, posisi cawapres jadi pertimbangan.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 14 Nov 2022 19:22 WIB
PKS tak mau terburu-buru bentuk koalisi

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil mengatakan, pihaknya tidak mau terburu-buru untuk membangun koalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat di Koalisi Perubahan. Menurut Nasir, salah satu pertimbangan adalah menentukan cawapres agar tak sekadar menjadi penghias alias ban gantung.

"Ini soal waktu saja. Sehingga kita tidak perlu terburu-buru. Bisa saja nanti akhir tahun," ujar Nasir di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10).

Menurut Nasir, tidak mudah untuk menentukan calon yang akan diusung. PKS tidak mau mundur di tengah jalan apabila sudah bergabung dalam sebuah koalisi. Sosok cawapres yang diusung nantinya tergantung keputusan Majelis Syura PKS.

Dalam pengambilan keputusan, majelis mempertimbangkan aspirasi dari perwakilan PKS di derah-daerah.

"Tidak mudah kita menentukan calon. Karena kalau kita sudah menentukan calon، kita tidak ingin tiba-tiba mundur. Kalau sudah maju, tidak boleh mundur. Misalnya ada partai yang sudah mengajukan nama, sudah tidak boleh lagi mundur," katanya.

Nasir mengatakan, bagi PKS, seorang cawapres yang diusung tidak boleh hanya sekadar pelengkap. Ibarat ban serep, kata dia, posisi wakil presiden harus sama pentingnya dengan seorang presiden.

"Mengingat wakil itu bukan sekedar ban gantung. Tapi dia ban serep. Harus paham mana bedanya ban serep dengan ban gantung. Karena ban serep bisa digantung sewaktu waktu diganti. Karena posisi wakil menentukan sama pentingnya dengan presiden," ujar dia.

"Saya ingat seperti capres sebelumnya yang memiliki nama dwitunggal. Kita melihat capres dan cawapres sama pentingnya. Soal mendekati siapa sama semua, seperti saya mendekati wartawan," ucapnya.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid