Polisi: Video pengeroyokan suporter Persija Haringga Sirla editan
Mabes Polri menyatakan video pengeroyokan suporter Persija Haringga Sirla berlafaz tauhid adalah editan.
Mabes Polri menyatakan video pengeroyokan suporter Persija Haringga Sirla berlafaz tauhid adalah editan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan video Haringga yang sempat menggemparkan lini massa itu sengaja disisipkan tulisan lafaz tauhid di dalamnya. Padahal polisi memastikan pada video aslinya, pengeroyokan Haringga tidak bermuatan agama sama sekali.
“Dari hasil analisa dan lab siber kita, itu editan. Aslinya sudah ada di penyidik, penyidik sudah punya bukti komparatif,” kata Dedi Prasetyo, Kamis (27/9).
Brigjen Dedi mengatakan terkait oknum pengedit video tersebut sedang ditelusuri oleh Polda Jawa Barat. Investigasi pun tengah dilakukan, hasilnya Polri telah mengendus satu orang yang disinyalir sebagai pelaku pengeditan video berdurasi 41 menit itu. “Itu adalah editan semua, hoax," kata dia.
Mantan Wakapolda Kalteng tersebut akan mengirimkan surat kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk membersihkan video dari lini masa. Sembari menanti respons Kemenkominfo, Polri akan menyusuri IP address dari situs-situs yang menampilkan video penganiayaan.
Sebelumnya diberitakan, pada Minggu, (23/9) siang telah terjadi aksi pengeroyokan Haringga Sirila. Korban dikeroyok pada jarak 100 meter dari area di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Saat itu, Haringga tengah berada di area parkiran gerbang biru GBLA, tiba-tiba ia dikejar sejumlah orang. Orang-orang tersebut mengejar Haringga dan berteriak bahwa pemuda berusia 23 tahun tersebut adalah pendukung Persija.
Pasca kejadian, lini masa kemudian dibajiri dengan video Haringga. Terdapat teriakan kalimat tauhid lailahaillah pada video itu. Kalimat tersebut diduga sengaja diedit untuk membenarkan aksi tersebut.