sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Varian baru Covid-19 merebak, Puan imbau masayarakat taat prokes

Masyarakat diminta lengkapi dosis vaksin Covid-19.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Selasa, 05 Jul 2022 14:51 WIB
Varian baru Covid-19 merebak, Puan imbau masayarakat taat prokes

Ketua DPR, Puan Maharani, mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) guna mengantisipasi kembali terjadinya kenaikan kasus Covid-19. Hal itu disampaikan Puan dalam menyoroti meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5.

"Pertama, harus tetap menjaga prokes. Semuanya diharapkan sudah vaksin dan sudah booster. Insyallah semua bisa vaksin tiga kali dan minimal sudah dua kali," ujar Puan dalam keterangannya, Selasa (5/7).
 
Selain itu, Puan turut mengingatkan, kasus Covid-19 tetap ada, walaupun saat ini kasusnya di beberapa daerah sudah mulai menurun.

"Tetapi ya lebih baik sehat dibanding sakit. Jaga prokes memakai masker dan terus sering cuci tangan," tutur Puan.
 
Diketahui, meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia akibat sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 telah menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Guna menambah proteksi imunitas tubuh, pemerintah mensyaratkan wajib booster Covid-19 untuk kegiatan atau aktivitas berskala besar.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terkait dengan penyebaran sub-varian omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air. Pasalnya, sub-varian siluman omicron tersebut telah menimbulkan kenaikan kasus Covid-19, terutama di DKI Jakarta.

Sponsored

"Saya jelaskan bahwa 81 persen semua kasus di indonesia sudah BA.4, BA.5. Jadi bukan hanya di Jakarta saja. Jakarta sudah 100 persen BA.4, BA.5," kata Budi dalam telekonferensi pers usai rapat terbatas mengenai evaluasi PPKM, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/7).

Menurut Budi, sama halnya dengan negara-negara lain, puncak kasus di sebuah negara akan terjadi 30-40 hari dari sejak ditemukannya sebuah varian Covid-19. Oleh karena itu, Budi memperkirakan, puncak kasus di Indonesia akan terjadi di minggu kedua atau ketiga Juli ini.

"Sebelumnya saat dominasi delta itu sudah hampir 100 persen dari populasi virusnya, itu boleh terjadi penurunan. Demikian juga pada saat omicron itu sudah hampir 100 persen dari yang kita genom sequence adalah varian omicron mulai terjadi penurunan. Jadi sekarang kita juga melihat walaupun kasus yang naik, tapi pelandaian mulai terjadi baik di Jakarta maupun di Indonesia," katanya.

Berita Lainnya
×
tekid