Soal Partai Mahasiswa Indonesia, PKS: Jika mandiri bagus sekali
PKS mengingatkan bahwa membangun partai politik bukanlah perkara gampang atau tak cukup hanya bermodal pengesahan di Kemenkumham.

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera menyatakan, tak mempersoalkan kehadiran Partai Mahasiswa Indonesia selama memiliki tujuan dan konsep yang jelas. Menurutnya, Partai Mahasiswa Indonesia merupakan bentuk kesadaran bahwa partai politik merupakan saluran untuk membangun bangsa dan negara.
"Bagus. Kian awal sadar perlu membangun negeri melalui partai politik kian baik. Asal tentu dilandasi niat tulus dan konsep yang jelas," ujar Mardani kepada Alinea.id, Senin (25/4).
Kendati demikian, Mardani mengingatkan, membangun partai politik bukanlah perkara gampang atau tak cukup hanya bermodal pengesahan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Bagi dia, partai politik membutuhkan sumber daya dan jejaring yang sangat besar.
Dia berharap, Partai Mahasiswa ini dapat mandiri ke depannya. "Tetapi jejaring dan aturan main parpol memerlukan sumber daya yang besar. Jika dapat mandiri maka itu bagus sekali," katanya.
Selain itu, tambah Mardani, melalui partai, mahasiswa lebih mudah mengontrol pemerintah. Dengan catatan, kehadirannya justru tidak melupakan fungsinya sebagai alat kontrol.
"Tetapi terus menghidupkan gerakan hati nurani mahasiswa, juga bagus karena mudah dan sederhana dapat menjadi kontrol bagi pemerintah," pungkasnya.
Sebelumnya, hal senada disampaikan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid (HNW). Dia mengaku tidak keberatan dengan keberadaan keberadaan Partai Mahasiswa Indonesia, yang sudah berbadan hukum. Namun demikian, kata HNW, status badan hukum hanyalah tahap awal, belum bisa dipastikan partai yang baru lahir itu lolos ke Pemilu 2024.
"Ini baru tahap awal sekali. Apakah mereka bisa lolos menjadi peserta pemilu? Nanti KPU yang akan seleksi dengan aturan-aturan yang terdalam dalam UU Pemilu dan peraturan KPU, prosesnya masih panjang," kata Hidayat kepada wartawan, Senin (25/4).
Menurut HNW, bukan hal yang mudah untuk menjadi peserta pemilu, karena harus bisa memastikan memiliki sumber daya hingga tingkat daerah. Apalagi, kata dia, saat ini polarisasi mahasiswa begitu tajam.
"Banyak juga BEM yang tidak mengakui atau tidak masuk dalam kepengurusan Partai Mahasiswa Indonesia ini. Jadi, para pengurus berjuang keras untuk mempertanggungjawabkan nama mahasiswa sehingga bisa didukung dan dipilih oleh mahasiswa itu sendiri," katanya.

Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik
Senin, 21 Feb 2022 17:25 WIB
Menutup lubang “tikus-tikus” korupsi infrastruktur kepala daerah
Minggu, 13 Feb 2022 15:06 WIB
Segudang persoalan di balik "ugal-ugalan" RUU IKN
Minggu, 23 Jan 2022 17:07 WIB
Kejahatan anak era kiwari: Dari pencurian hingga penganiayaan
Senin, 27 Mar 2023 06:38 WIB
Turis asing berulah, perlukah wisman mendapat karpet merah?
Minggu, 26 Mar 2023 11:15 WIB