5 perusahaan raksasa raup laba bersih ratusan triliun rupiah

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja emiten yang melantai di pasar modal terbilang cemerlang. Bahkan, lima perusahaan raksasa berhasil meraup laba bersih hingga ratusan triliun rupiah.

Secara keseluruhan, perusahaan terbuka yang sahamnya dicatat di BEI berhasil membukukan kinerja positif. Buktinya, dari keseluruhan emiten, perolehan laba bersih rerata naik 12% pada kuartal III-2018.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna merinci, laba bersih seluruh emiten yang membukukan kinerja positif, bertambah Rp26 triliun menjadi Rp244 triliun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp218 triliun.

"Dari 519 emiten yang sudah menyampaikan laporan keuangannya, secara umum kinerja keuangan emiten meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya, Senin (5/11).

Berdasarkan data BEI, pendapatan dari emiten ini tercatat naik sebesar 10% atau mencapai Rp185 triliun. Bahkan, pendapatan keseluruhan emiten menembus angka Rp2.000 triliun dari Rp1.876 triliun menjadi Rp2.061 triliun pada akhir kuartal III-2018.

Sementara, total aset tumbuh 6% menjadi Rp9.687 triliun, naik Rp510 triliun dari Rp9,177 triliun

Tercatat dari 519 emiten yang sudah melaporkan kinerja kuartal III-2018, 405 perusahaan tercatat (78%) membukukan laba bersih, lalu 301 emiten (58%) membukukan kenaikan laba bersih secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara, 46 perusahaan lainnya masih membukukan rugi bersih.

Sektor pertambangan dan aneka industri menjadi sektor yang menyumbang pertumbuhan pendapatan dan aset terbesar sepanjang periode sembilan bulan pertama ini.

Sedangkan untuk laba bersih terbesar disumbangkan oleh sektor industri kimia dasar, aneka industri dan properti, real estate and konstruksi bangunan.

Adapun, 5 emiten yang membukukan laba bersih terbesar per 30 September 2018, antara lain:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI): Rp23,5 triliun
2. PT Astra International Tbk. (ASII): Rp21,5 triliun
3. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM): Rp20,6 triliun
4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI): Rp18,7 triliun
5. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): Rp18,5 triliun