sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Berkah rupiah lemah bagi PDES sang agen wisata turis asing

Agen wisata PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) mendapatkan berkah saat nilai tukar rupiah melemah terutama peningkatan turis asing.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 02 Mei 2018 19:08 WIB
Berkah rupiah lemah bagi PDES sang agen wisata turis asing

Agen wisata PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk. (PDES) mendapatkan berkah saat nilai tukar rupiah melemah terutama peningkatan turis asing.

Emiten berkode saham PDES tersebut memerkirakan pelemahan kus rupiah memberikan keuntungan tersendiri bagi perseroan. Sebab, wisatawan mancanegara akan semakin banyak datang ke Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Destinasi Tirta Nusantara, AB Sadewa, mengatakan penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat akan membuat turis asing bisa berbelanja lebih murah di Indonesia.

"Dengan penguatan dollar AS yang terjadi saat ini, warga negara asing akan banyak datang ke destinasi Indonesia khususnya Bali. Karena, Indonesia menjadi destinasi yang murah," ujarnya saat paparan publik, Rabu (2/5).

Tahun ini, perseroan membidik target untuk mendatangkan 185.000 wisatawan mancanegara, naik 20% dari tahun lalu. Pada 2017, perseroan menargetkan dapat mendatangkan 180.000 wisman ke Tanah Air.

Manajemen PDES bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam rangka mencapai target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2018. Salah satunya melalui keikutsertaan perseroan dalam mengembangkan produk bagi para pendukung Asian Games, peserta IMF World Bank Annual Meeting di Bali, serta program Visit Wonderful Indonesia 2018.

Tak bagi dividen

Pemilik merek Panorama itu memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2017 yang diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Tahun lalu, PDES mengantongi laba bersih Rp29,8 miliar, naik 16,36% year-on-year (yoy).

Sponsored

"Meskipun laba bersih dan pendapatan naik, tahun ini telah disepakati tidak akan membagikan dividen ke pemegang saham seperti tahun lalu," kata Sadewa.

Sementara itu, pendapatan perseroan pada periode 2017 naik tipis 0,96% menjadi Rp507,98 miliar. Sadewa mengatakan, salah satu penyebab tipisnya pertumbuhan pendapatan perusahaan tahun lalu lantaran pada kuartal IV-2017 terjadi erupsi gunung Agung di Bali yang menyebabkan penutupan bandara Internasional Ngurah Rai Bali selama tiga hari.

"Mengingat Bali merupakan destinasi idaman, dengan musibah erupsi tersebut sangat berpengaruh terhadap perseroan. Banyak para pengunjung dari luar negeri membatalkan kunjungan atau pindah ke destinasi negara lain sehingga dampaknya cukup signifikan ke perseroan," kata dia.

Selain itu, pencapaian target Perseroan dalam mendatangkan wismnan hanya mencapai 84% atau sejumlah 161.800 wisatawan mancanegara, dibandingkan target yang ditentukan pada awal tahun sebanyak 180.000 wisman. 

Berita Lainnya
×
tekid