sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BPS: Oktober mengalami inflasi 0,12%

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas di bawah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Davis Efraim Timotius Asyifa Putri
Davis Efraim Timotius | Asyifa Putri Senin, 01 Nov 2021 13:17 WIB
BPS: Oktober mengalami inflasi 0,12%

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) secara bulanan pada Oktober 2021 mengalami inflasi sebesar 0,12%. Sedangkan, secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing inflasi mencapai 0,93% dan 1,66%.

"Berdasarkan pemantauan BPS terjadi inflasi 0,12%, atau terjadi kenaikan indeks keyakinan konsumen 106,53 pada September menjadi 106,66 pada Oktober 2021," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (1/11).

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas di bawah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Terutama cabai merah, minyak goreng, dan daging ayam ras.

"Cabai merah dan minyak goreng berikan andil inflasi 0,05%. Sedangkan, untuk daging ayam ras berikan andil 0,02%," tuturnya dalam daring.

Sementara itu, kelompok lainnya yang menyumbang inflasi adalah transportasi, yaitu mencapai 0,33%. Kelompok transportasi ini memberikan andil ke inflasi sebesar 0,04%.

"Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan tarif angkutan udara yang memberikan andil 0,03%," lanjut Margo.

Berdasarkan komponennya, komponen bergejolak (volatile foods) mengalami inflasi 0,07% dengan andil 0,01%. Volatile foods terdiri dari komponen energi yaitu inflasi 0,1% dengan andil 0,01% serta komponen bahan makanan dengan inflasi 0,03% dan andil 0,01%.

Lebih lanjut, inflasi inti sebesar 0,07% dan andil 0,05%. Di samping itu, untuk komponen harga diatur pemerintah (administered price) mengalami inflasi 0,33% dan andil 0,06%.

Sponsored

Margo menjelaskan, dari 90 kota yang terdata IHK, terdapat 68 kota mengalami inflasi dan 22 kota mengalami deflasi. Secara rinci, inflasi tertinggi terjadi di Sampit sebesar 2,06% dan terendah di daerah Sumenep dan Banyuwangi 0,02%. Sedangkan untuk deflasi tertinggi terjadi di Kendari, yakni sebesar 0,70% serta terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,02%.

Dengan demikian, secara month to month dan year on year pada 2020 hingga  2021 mengalami inflasi. Di mana inflasi tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan September 2021 yang mengalami deflasi.

"Dibandingkan kondisi Oktober 2020 lebih tinggi dibandingkan Oktober 2021," tutup Margo Yuwono.

Berita Lainnya
×
tekid