sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Dampak Omicron, pertumbuhan ekonomi kuartal I diperkirakan melandai

Diharapkan gelombang ketiga pandemi Covid-19 ini tidak akan berlangsung lama.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Jumat, 18 Feb 2022 14:04 WIB
Dampak Omicron, pertumbuhan ekonomi kuartal I diperkirakan melandai

Kasus aktif Covid-19 kembali melonjak akibat masuknya varian baru Omicron. Dampaknya pertumbuhan ekonomi di Kuartal I 2022 pun diperkirakan bakal melandai. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah.

Dia menjelaskan di dalam menghadapi kenaikan kasus Covid-19 akibat Omicron, pemerintah sudah meningkatkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi level 3 untuk Jawa dan Bali.

Artinya, aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin diperketat. Kondisi ini, kata Piter, akan mempengaruhi kondisi perekonomian di mana konsumsi dan investasi akan terdampak negatif.

"Kepercayaan diri masyarakat khususnya kelompok menengah atas yang saat ini belum sepenuhnya pulih akan kembali turun," jelas Piter kepada Alinea.id, Jumat (18/2).

Menurutnya pertumbuhan konsumsi dan investasi akan terbatas, sehingga pada akhirnya mengerem pertumbuhan ekonomi. Diharapkan gelombang ketiga pandemi ini tidak akan berlangsung lama.

"Maksimum dua bulan. Februari puncak, Maret mereda. April sudah kembali landai dan perekonomian bisa bangkit," harapnya.

Lebih lanjut Piter mengatakan dengan demikian pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I 2022 akan lebih landai di bandingkan dengan Kuartal IV tahun 2021. Diharapkan akan kembali meningkat pada Kuartal II tahun 2022.

"Pada Triwulan I pertumbuhan ekonomi diperkirakan sekitar 3% sampai dengan 4% dan akan membaik di kisaran 4% sampai dengan 5% pada Triwulan II. Secara keseluruhan tahun 2022 akan berada di kisaran 4,5% sampai dengan 5,5%," kata Piter.

Sponsored

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali memecahkan rekor kematian, Rabu (17/2). Data Kementerian Kesehatan mencatat 206 kematian, sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang 2022.

Sebanyak 64 kematian di antaranya terjadi di DKI Jakarta. Kasus kematian terbanyak lain berada di Jawa Tengah dengan 32 kematian, dan Jawa Timur dengan 26 kematian.

Dengan penambahan ini, 145.828 dinyatakan meninggal akibat Covid-19. Sementara itu, angka kasus positif bertambah 63.956 kasus. Penambahan ini menjadikan angka kasus positif Covid-19 mencapai diatas 60.000 selama dua hari berturut-turut.

Kasus tertinggi berada di Jawa Barat dengan 16.251 kasus, disusul DKI Jakarta dengan 8.536 kasus, dan Banten dengan 6.426 kasus. Dengan penambahan kasus ini, total kasus aktif di Indonesia adalah 469.868 kasus.

Berita Lainnya
×
tekid