Dana Bansos naik 3 kali lipat di tahun politik

Pemerintah menaikkan dana bantuan sosial (bansos) hingga tiga kali lipat pada tahun politik dibandingkan sebelumnya.

Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja pemerintah pusat untuk dana bansos dalam APBN periode Januari 2019 mengalami kenaikan tiga kali lipat dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi bansos mencapai Rp15,1 triliun atau melonjak 182,9% dibandingkan dengan realisasi pada Januari 2018 yang hanya mencapai Rp5,3 triliun. 

"Ini hampir tiga kali lipat dibandibgkan realisasi tahun lalu, karena PKH (Program Keluarga Harapan) juga naik dua kali lipat," kata Sri Mulyani di kantornya, Rabu (20/2). 

Untuk diketahui, pemerintah melaui Kementerian Sosial menambahkan anggaran PKH dari sebelumnya Rp15,42 triliun menjadi Rp34,3 triliun. 

Penambahan anggaran itu lantaran pemerintah menaikkan jumlah PKH per keluarga penerima manfaat (KPM), khususnya untuk bantuan PKH dalam indeks kesehatan dan pendidikan. 

Pada 2018, bantuan komponen PKH untuk setiap jiwa dalam indeks kesehatan sebesar Rp1,2 juta per tahun, menjadi Rp2,4 juta per tahun pada 2019. 

Kemudian, hal serupa juga berlaku untuk komponen pendidikan. Jika sebelumnya anggota keluarga yang menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) mendapatkan bantuan PKH sebesar Rp450.000, kini mendapatkan Rp900.000. 

Begitu pula halnya dengan anggota keluarga yang sedang duduk di bangku SMP dan SMA. Jika dahulu masing-masing mendapatkan Rp750.000 dan Rp1 juta, maka kini nilainya menjadi Rp1,5 juta dan Rp2 juta. 

Penggelontoran awal tahun PKH juga berpengaruh ke realisasi belanja Kementerian Sosial. Ini mengingat PKH masuk ke dalam pagu anggaran Kemensos. 

Realisasi belanja Kemensos pada Januari 2019 tercatat Rp13,02 triliun, angka ini lebih tinggi dibanding realisasi Januari 2018 yang hanya Rp3,25 triliun.