sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Defisit transaksi berjalan melebar US$9,1 miliar

Bank Indonesia mengumumkan defisit transaksi berjalan melebar menjadi US$9,1 miliar atau 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Jumat, 08 Feb 2019 20:14 WIB
Defisit transaksi berjalan melebar US$9,1 miliar

Bank Indonesia mengumumkan defisit neraca transaksi berjalan Indonesia (current account deficit/CAD) pada triwulan IV-2018 kian melebar menjadi US$9,1 miliar atau 3,57% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati menyatakan defisit ini salah satunya disebabkan impor yang tinggi dan melampaui kinerja ekspor.

Dalam rupiah, defisit transaksi berjalan selama tiga bulan terakhir 2018 itu mencapai Rp132,5 trilun dengan asumsi Rp14.481 per dolar AS (kurs tengah BI akhir Desember 2018).

Yati juga mengungkapkan memburuknya kinerja perdagangan seiring tingginya permintaan impor yang membuat defisit transaksi perdagangan barang semakin dalam.

Untuk kuartal IV-2018, defisit neraca perdagangan barang mencapai US$2,6 miliar dolar AS, sementara neraca jasa defisit US$1,6 miliar. "Namun defisit ini utamanya untuk memenuhi kebutuhan produktif," ujar dia.

Selain itu, jika merujuk data BI, tetap tingginya defisit transaksi pendapatan primer juga turut menekan neraca transaksi berjalan sepanjang tahun lalu. Defisit neraca pendapatan primer di triwulan IV saja mencapai US$7 miliar.

Oleh karena melebarnya defisit transaksi berjalan di kuartal IV, maka defisit neraca transaksi berjalan sepanjang 2018 meningkat hampir dua kali lipat menjadi US$31,1 miliar atau 2,98% terhadap PDB.

Pada 2017, defisit transaksi berjalan hanya US$16,2 miliar atau 1,6% PDB.
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid