Pertumbuhan ekonomi nasional sempat mengalami perlambatan pada kuartal I tahun ini. Kendati demikian, Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Melchias Marcus Mekeng optimistis target pertumbuhan ekonomi 2025 akan tercapai didukung oleh tren positif penerimaan negara.
“Dalam rapat terakhir Komisi XI dengan Menteri Keuangan, terlihat adanya peningkatan penerimaan perpajakan yang signifikan. Dari situ kami merasa ada optimisme pertumbuhan ekonomi ini bisa tercapai,” ujarnya dalam kunjungan kerja reses Komisi XI DPR di Denpasar, Bali, dikutip Sabtu (31/5).
Penurunan pertumbuhan ekonomi pada awal tahun ini dinilai lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Salah satunya adalah kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mendadak mengerek tarif impor terhadap puluhan negara. Hal tersebut memicu kehati-hatian di kalangan pelaku usaha dan membuat sejumlah aktivitas ekonomi tertunda.
Di sisi lain, kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah Indonesia juga turut memengaruhi dinamika ekonomi di daerah. Melchias menilai upaya efisiensi yang dilakukan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto bersifat jangka pendek dan bertujuan menciptakan stabilitas fiskal.
“Mungkin di daerah-daerah agak terkejut sehingga terjadilah pelemahan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Namun demikian, Melchias tetap yakin pemerintah akan kembali menggencarkan belanja negara guna menggerakkan pertumbuhan.
“Salah satu penyumbang utama pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah. Maka, saya yakin pemerintah akan tetap menjaga target pertumbuhan melalui pengeluaran APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) serta mendorong masuknya investasi,” tambahnya.
Selain dari sisi fiskal, sektor keuangan juga dinilai memiliki peran vital. Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diharapkan terus aktif menyalurkan kredit ke berbagai sektor produktif seperti properti, pertambangan, dan industri makanan. Pemerintah juga tengah mengupayakan peningkatan akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Sekarang kami sedang berupaya agar UMKM diberdayakan sehingga mereka bisa mendapatkan akses kredit dari perbankan,” ujar politisi Fraksi Partai Golkar tersebut.