sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekonomi kreatif ditolong TV-Radio dan game developer selama pandemi

Dua subsektor industri ini mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2020.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Selasa, 27 Apr 2021 17:02 WIB
Ekonomi kreatif ditolong TV-Radio dan game developer selama pandemi

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Raden Kurleni Ukar mengungkapkan, subsektor industri TV dan radio serta game developer menjadi penolong dari penurunan pertumbuhan industri ekonomi kreatif sepanjang 2020.

Dua subsektor industri ini mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2020. Di mana subsektor industri TV dan radio tumbuh 10,48%, sedangkan subsektor industri game developer tumbuh 4,47%.

"Kita perlu terus optimis, karena pasti ada peluang di balik masalah, data menunjukan bahwa subsektor TV dan Radio tumbuh 10,48% serta aplikasi game developer tumbuh 4,47%. Keduanya tumbuh positif selama pandemi," katanya dalam webinar, Selasa (27/4).

Meskipun mengalami penurunan kinerja pada 2020, Kurleni meyakini bahwa peningkatan pertumbuhan akan terjadi di 2021. Dia pun memperkirakan, kinerja ekspor ekonomi kreatif akan meningkat 60% di tahun ini dan kembali menyerap tenaga kerja.

"Kami percaya ekonomi akan membaik dan ekspor ekonomi kreatif akan meningkat hampir 60% 2021 dan jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan walaupun jumlahnya belum sama kayak 2019," ujarnya.

Sebelum terjadinya pandemi Covid-19 industri ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp1.154 triliun terhadap PDB dan menyerap 19,2 juta tenaga kerja. Bahkan dalam lima tahun terakhir sebelum 2020 kinerja ekspornya stabil.

"Dengan dominasi subsektor kuliner, fesyen, dan kriya yang menyumbang US$19,65 miliar dari US$19,68 miliar yang dihasilkan," ucapnya.

Namun, saat pandemi melanda ekspor sektor ini mengalami penurunan kinerja sebesar 12,93%. Hal yang sama juga terjadi di industri pariwisata keseluruhan. Pada 2019 kontribusi pariwisata mencapai 4,8% dari total PDB dengan jumlah kunjungan mencapai 16,1 juta yang menghasilkan devisa sebesar US$16,91 miliar.

Sponsored

Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dalam satu dekade terakhir dan bahkan pada 2018, Indonesia menempati urutan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat ke-9 di dunia, nomor tiga di Asia, dan nomor 1 di Asia Tenggara versi World Trade and Tourism Council.

"Namun, selama satu tahun lebih pandemi kunjungan wisatawan terjun bebas ke 4,05 juta atau turun hampir 75% dan devisa proyeksi turun 80% menjadi hanya US$3,5 miliar dan jumlah tenaga kerja turun 6,67% menjadi 13 juta," tuturnya.

 

Berita Lainnya
×
tekid