sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Grup GoTo perluas komitmen tiga nol, itu apa ya?

Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan terbitnya Laporan Keberlanjutan yang berjudul  “Mendorong Kemajuan”.

Erlinda Puspita Wardani
Erlinda Puspita Wardani Jumat, 03 Jun 2022 18:09 WIB
Grup GoTo perluas komitmen tiga nol, itu apa ya?

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk., hari ini (3/6) mengumumkan bahwa perusahaan penyedia ekosistem digital ini, telah memperluas komitmen ‘tiga nol’ (Nol Emisi, Nol Sampah, Nol Hambatan) di seluruh ekosistemnya, membentuk pendekatan dan strategi yang tekonsolidasi bagi perusahaan untuk mencapai tujuan keberlanjutannya secara bersama-sama. 

Pengumuman ini dilakukan bersamaan dengan terbitnya Laporan Keberlanjutan yang berjudul  “Mendorong Kemajuan” sekaligus menjadi pertama Grup GoTo sejak resmi bersatunya Gojek dan Tokopedia pada 2021 serta pencatatan perdana perusahaan di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April 2022. 

Laporan ini, mencakup data dari Januari hingga Desember 2021 dan mengidentifikasi masalah paling material bagi perusahaan. Di antaranya aksi iklim, keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), penggunaan dan pembuangan kemasan, struktur tata kelola dan etika bisnis, serta target lainnya. Melalui laporan ini, GoTo meyakini akan menjadi yang terdepan dalam pelaporan keberlanjutan di kawasan Asia Tenggara. 

Sustainability selalu menjadi hal utama dari model bisnis kami, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam cara kami beroperasi dan bertumbuh sebagai perusahaan,” jelas CEO Grup GoTo  Andre Soelistyo dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6). 

Sejak dibentuknya Grup Goto, Andre mengakui bahwa skala dan tanggung jawab perusahaan berkembang secara signifikan. Ia juga meyakini jika Grup GoTo berada pada posisi yang unik untuk membuat dampak positif yang lebih besar bersama-sama. 

Andre menambahkan, target ‘tiga nol’ tersebar di keseluruhan organisasi GoTo dan mendorong semua pihak perusahaan untuk melakukan dekarbonisasi terhadap kegiatan operasional dan ekosistem yang lebih luas, membangun platform sirkular sepenuhnya, dan berinvestasi dalam pertumbuhan karyawan dan mitra GoTo untuk menjadi perusahaan yang inklusif.

“Kami ingin menetapkan standar dalam mendorong kemajuan untuk Indonesia serta Asia Tenggara, dan bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan kami, termasuk investor, mitra, karyawan, dan regulator,” pungkas Andre Soelistyo.

Selanjutnya, Presiden GoTo Patrick Caomenjelaskan, perusahaan GoTo berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi ekosistem GoTo. Sehingga sangat penting memasukkan praktik ESG terbaik ke dalam struktur tata kelola dan proses Grup GoTo. 

Sponsored

“Untuk melakukan ini, kami memastikan manajemen senior GoTo bertanggungjawab atas kinerja ESG kami, memastikan pengawasan dari Dewan kami, dan menetapkan target keberlanjutan di seluruh perusahaan operasional kami yang selaras dengan standar global dalam pengungkapan dan pelaporan ESG,” jelas Patrick Cao.

Adapun yang dimaksud dalam ‘tiga nol’ adalah Nol Emisi, yakni Grup GoTo bertujuan mencapai nol emisi pada 2030. Hal ini dapat dicapai melalui strategi pengurangan emisi dan penyeimbangan karbon yang terus dijalankan, seperti target GoTo untuk mengubah 100% armada pengemudinya menjadi kendaraan listrik (EV) di 2030.

Berikutnya ada fitur Go Greener Carbon Offset pada aplikasi yang sudah diperkenalkan pada pelanggan untuk mengukur dan mengimbangi emisi masing-masing. Lalu, layanan GoTransit yang memudahkan pengguna untuk menggabungkan transportasi umum dengan layanan transportasi first mile dan last mile di Gojek. 

Nol kedua dalam ‘tiga nol’, yakni Nol Sampah dengan tujuan untuk mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan polusi terhadap lingkungan, termasuk mengalihkan sebanyak mungkin sampah dari tempat pembuangan akhir. 
Terakhir, Nol Hambatan yang merupakan strategi Grup GoTo yang telah dipersiapkan dalam memberdayakan masyarakat mendapatkan talenta yang tepat, mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, dan mempercepat pertumbuhan dan inklusi keuangan, dan memperjuangkan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di dalam perusahaan dan seluruh ekosistemnya. 

Berita Lainnya
×
tekid