sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

IHSG menguat tertopang sentimen eksternal

Meski berpeluang menguat, investor menunggu langkah pemerintah memperbaiki defisit neraca transaksi berjalan.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 19 Nov 2018 08:45 WIB
IHSG menguat tertopang sentimen eksternal

Pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat dan berada di level 6.000. Meski menguat, perdagangan bakal banyak terpengaruh sentimen eksternal terkait perkembangan Brexit dan perjanjian dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

Direktur Jagartha Advisors FX Iwan mengatakan, dari sisi internal investor masih  terus menunggu langkah yang diambil oleh pemerintah untuk memperbaiki kondisi defisit neraca transaksi berjalan (CAD). Makanya, prediksi Iwan pergerakan indeks pada kisaran level 5.940-6.130. 

"Masih terdapat potensi profit taking dari investor setelah mengalami penguatan sepanjang perdagangan pekan lalu," kata Iwan kepada Alinea.id, Senin (19/11).

Melihat kondisi tersebut, pilihan saham yang dapat dijadikan pilihan adalah saham-saham dengan pertumbuhan laba yang lebih baik. Lalu, memiliki risiko balance sheet yang rendah dan cash flow yang kuat.

Iwan merekomendasikan beberapa saham seperti PT Astra International Tbk. (ASII),PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).

Senada, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi awal pekan ini IHSG akan kembali menguat. William menyebut pergerakan IHSG berada pada rentang 5.868 - 6.123. 

Mengawali pekan ini, IHSG terus berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik. Sementara itu, nilai tukar Rupiah yang mulai menguat serta fundamental perekonomian dalam negeri yang dinilai baik turut menopang pola gerak IHSG. 

Capital inflow yang terjadi secara berkelanjutan juga akan dapat mendongkrak IHSG untuk dapat kembali menuju level tertinggi sepanjang masa nya dalam beberapa waktu mendatang.

Sponsored

Sekadar informasi, menutup perdagangan pekan lalu,Jumat (16/11) IHSG akhirnya ditutup menguat 56 poin atau 0.95% menuju level 6,012 dengan total pembelian bersih asing atau net buy tercatat sebesar Rp 1,65 triliun. Sepanjang pekan lalu, IHSG mencatatkan kinerja yang cukup cemerlang dengan mencatat penguatan 2.35% dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya didorong aksi beli asing yang cukup tinggi sepanjang pekan lalu dengan total pembelian bersih asing (net buy) mencapai Rp 3,38 triliun.

Sempat terpuruk di hari perdagangan awal pekan disebabkan data rilis neraca transaksi berjalan kuartal tiga CAD yang semakin memburuk dengan mencatatkan defisit sebesar -3.6% terhadap GDP dan juga dampak dari potensi perubahan bobot indeks LQ-45 dan IDX30 dari yang hanya berdasarkan market cap menjadi ratio free-float terhadap market cap.

Selanjutnya pada hari kedua perdagangan IHSG berhasil rebound strong ditopang aksi beli asing dan juga investor institusional lokal ke saham-saham bluechip dengan kondisi valuasi yang mulai menarik setelah sempat mengalami koreksi cukup dalam di pekan sebelumnya.

Penguatan terus berlanjut setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menaikan tingkat suku bunga acuan BI7DRR sebesar 25bps dari sebelumnya 5.75% menjadi 6%.

"Tidak bisa dipungkiri hal tersebut menjadi sentimen positif diluar ekspektasi pasar yang diambil oleh BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar terutama setelah data rilis neraca perdagangan yang mencatat defisit yang semakin melebar menuju level US$ -1,8 miliar," ungkap Iwan.

Di akhir pekan perdagangan, penguatan bursa semakin positif ditopang rilisnya paket kebijakan ekonomi yang ke-16 serta dampak positif dari nilai tukar rupiah yang menguat lebih dari 1% setelah BI menaikkan tingkat suku bunga.

Sementara, rekomendasi saham menurut William adalah
1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)
2. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
3. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
4. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM)
5. PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP).
 

 

Berita Lainnya
×
tekid