sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Industri asuransi jiwa garap pasar baru

Peluang terbesar pertumbuhan dapat dilihat dari pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan segmen masyarakat berpendapatan menengah

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 13 Mar 2019 09:37 WIB
Industri asuransi jiwa garap pasar baru

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) optimistis terhadap pertumbuhan industri asuransi jiwa selama 2019 ini. Peluang terbesar pertumbuhan dapat dilihat dari pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan segmen masyarakat berpendapatan menengah yang tiap tahunnya berkembang.

"Sampai 2020 nanti, masyarakat middle income diproyeksi tumbuh paling banyak hingga 68,2 juta jiwa dari 41,6 juta jiwa pada 2012 lalu, demikian pula dengan masyarakat middle low. Segmen middle dan middle low income ini, belum atau jarang disasar oleh perusahaan asuransi, yang seharusnya dilihat sebagai peluang," ujar Ketua AAJI Wiroyo Karsono di Jakarta, Selasa (12/3).

Segmen masyarakat lainnya yang juga penting untuk diprospek adalah segmen usia muda atau kalangan milenial. 

"Yang belum punya asuransi itu ternyata masih banyak, khususnya segmen milenial. Kesertaan milenial pada industri ini hanya sekitar 24% saja dari total penduduk karena selama ini segmen milenial bukan target untuk Asuransi Jiwa. Asuransi jiwa itu biasanya lebih suka segmen kolonial yang usianya lebih dari 40 tahun ke atas, padahal banyak segmen lain yang lebih potensial," katanya.

Lebih lanjut Wiroyo menjelaskan, ketidakpekaan industri asuransi jiwa terhadap segmen di luar segmen kolonial terjadi bukan tanpa sebab. 

Selama ini, segmen lain terbilang sulit untuk dibujuk menjadi nasabah asuransi jiwa atau berinvestasi di industri tersebut, terutama segmen milenial. Beda halnya dengan mereka yang telah berusia matang, justru menunjukkan kebutuhannya terhadap asuransi jiwa.

Selain melebarkan sayap kepada segmen masyarakat yang lebih beragam, hal lain yang dinilai Wiroyo penting dipertimbangkan sebagai peluang lain pertumbuhan industri asuransi jiwa adalah dari produk tradisional.

"Yaitu, dengan memprioritaskan penawaran pada proteksi dan kepastian manfaat kepada calon nasabah, tentu jadi lebih banyak yang tertarik kalau yang ditawarkan produk tradisional seperti ini," ucapnya.

Sponsored

Mengutip data AAJI, sepanjang 2018, total aset dan investasi industri asuransi jiwa tercatat sama-sama mengalami penurunan yakni menurun 5,1% asetnya dari 2017, dan menurun hingga 5,8% investasinya dari total tahun sebelumnya. Meski mengalami penurunan aset dan investasi, Wiroyo meyakinkan kinerja industri ini selama lima tahun terakhir selalu menunjukkan pertumbuhan positif.

"Fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat, jadi salah satu faktor yang mampu menopang pertumbuhan positif industri tersebut sepanjang 2019 ini," ujarnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid