sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

ITF Sunter: Fortum "angkat kaki", Jakpro akuisisi PT JSL

Jakpro bersama Fortum mulanya membentuk usaha patungan PT JSL untuk menggarap pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 28 Jun 2021 13:58 WIB
ITF Sunter: Fortum

PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro mengakuisisi PT Jakarta Solusi Lestari (JSL), usaha patungan bersama Fortum Power Heat and Oy. Langkah ini diambil setelah perusahaan asal Finlandia itu memutuskan tidak meneruskan proyek pembangunan fasilitas pengelolaan sampah (intermediate treatment facility/ITF) di Sunter, Jakarta Utara (Jakut). 

"Mitra kami review dan berkesimpulan, akan memprioritaskan lagi investasi mereka dan unfortunately, ITF belum jadi prioritas," Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro, M. Hanief Arie, dalam pemaparannya secara daring, Senin (28/6). "Mereka ingin melebur untuk lanjutkan pembangunan, maka Jakpro ambil alih saham yang dmiliki Fortum dan akan teruskan pembangunannya."

Dia mengklaim, Fortum meninjau ulang proyek tersebut lantaran pandemi Covid-19 sejak 2020 turut memukul aktivitas perusahaan.

Fortum mulanya memiliki 56% saham di PT JSL. Seluruhnya sudah dibeli Jakpro melalui penantanganan akta jual beli saham pada 23 Juni 2021.

Hanief menerangkan, langkah ini dilakukan lantaran Jakpro beranggapan ITF Sunter bukan sebagai investasi, melainkan penugasan. "Jadi, harus tetap dilakukan," jelasnya. Penugasan tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2018.

Meski Fortum Hengkang, dia menegaskan, nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) ini tetap sebesar US$340 juta. Alasannya, biaya untuk teknologi, desain, dan kebutuhan lain tidak mengalami perubahan.

"Karena aspek teknis tidak berubah, maka aspek investasi tidak berubah, US$340 juta. Sesungguhnya tidak ada dampak teknologi. Itu pula yang menyebabkan perjanjian masih bisa tetap berlaku baik jual-beli listrik oleh PLN dan sampah oleh DKI," paparnya.

"Kami bisa pastikan itu semua masih valid, masih bisa digunakan untuk bangun ITF Sunter meski tidak ada Fortum," tandas Hanief.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid