sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Jaga inflasi, Luhut minta masyarakat tanam cabai hingga ternak ayam

"Lebih baik mendorong rakyat menanam itu saja sehingga kita bisa melakukan preventif straight."

Yohanes Robert
Yohanes Robert Selasa, 30 Agst 2022 17:44 WIB
Jaga inflasi, Luhut minta masyarakat tanam cabai hingga ternak ayam

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta masyarakat turut berperan serta mengendalikan inflasi. Disarankannya dengan menanam dan beternak berbagai komoditas pangan di rumah masing-masing.

"Cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, tomat itu barang-barang yang bisa kita kembangkan di rumah. Lebih baik mendorong rakyat menanam itu saja sehingga kita bisa melakukan preventif straight," katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah dan ditayangkan kanal YouTube Kemendagri RI, Selasa (30/8).

Luhut mendorong demikian lantaran upaya mengembangkan berbagai komoditas tersebut tak memerlukan cara-cara yang canggih. Lalu, cabai merah hingga daging ayam menjadi penyumbang inflasi terbesar kelompok volatile food, yang kontribusi inflasinya sebesar 11,47% pada Juli 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Dia mengungkapkan, mayoritas inflasi year to date (YTD) cabai merah tertinggi berasal dari 19 kota/kabupaten di Sumatra. Sementara itu, inflasi YTD bawang merah tertinggi berasal dari 7 kota/kabupaten di Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) serta 6 kota/kabupaten di Sumatra.

Sponsored

Berdasarkan data ini, Luhut meminta pemerintah daerah (pemda) menggunakan dana desa dan dana lain yang telah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengendalikan inflasi pangan di daerah masing-masing. Dirinya juga meminta semua pihak kompak mengatasi masalah inflasi di sektor pangan.

"Kita harus kompak dalam keadaan seperti sekarang ini. Saya ulangi, harus kompak! Kita harus bersatu padu menghadapi ini karena ini bukan hanya masalah kita saja, tapi masalah ramai-ramai, masalah dunia," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid