sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kenaikan harga LPG akan picu inflasi

"Ini pastinya dampaknya inflasi pasti naik karena tabung gas salah satu barang input sehingga akan meningkatkan biaya produksi."

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Kamis, 13 Jan 2022 20:54 WIB
Kenaikan harga LPG akan picu inflasi

Harga gas liquified petroleum gas (LPG) ukuran 5,5 kg dan 12 kg resmi naik sejak 25 Desember 2021. Kenaikan sekitar Rp1.600-Rp2.600 per kg.

Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menilai, kebijakan tersebut bakal menyebabkan inflasi. Pangkalnya, akan banyak masyarakat yang mengorbankan pendapatannya guna memenuhi kebutuhan tersebut.

"Kenaikan harga tabung gas pasti berdampak di masyarakat. Ini pastinya dampaknya inflasi pasti naik karena tabung gas salah satu barang input sehingga akan meningkatkan biaya produksi," katanya kepada Alinea.id, Kamis (13/1). 

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Subholding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting, sebelumnya menyatakan, kenaikan harga LPG nonsubsidi dilakukan sebagai respons atas meningkatnya harga Contract Price Aramco (CPA) LPG sepanjang 2021. Pada November lalu, menembus mencapai US$847 per metrik ton, harga tertinggi sejak 2014 atau meningkat 57% per Januari 2021.

Di sisi lain, pemerintah berencana mengubah skema distribusi LPG 3 kg (subsidi) atau tabung melon menjadi tertutup. Dalihnya, banyak penerimanya berasal dari golongan mampu, padahal itu ditujukan bagi masyarakat miskin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menambahkan, tren konsumsi LPG nonsubsidi terus menurun. Imbasnya, konsumsi LPG 3 kilogram mengalami peningkatan.

“Sekarang gini, 12 kilogram, kan, jumlah konsumsinya menurun, sedangkan gas melon naik terus. Jadi, banyak kebocoran, kan?" kaanya.

Nantinya, uji coba perubahan skema penyaluran LPG 3kg bakal melibatkan PT Pertamina (Persero) ke daerah-daerah dengan angka penyelewengan tinggi dan merujuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid