KKP diharapkan antisipasi lonjakan permintaan saat Ramadan-Lebaran
Kebutuhan konsumsi ikan saat Ramadan dan Lebaran diprediksi menembus 2,64 juta ton atau meningkat sekitar 10-20%.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta sigap dalam mengantisipasi lonjakan permintaan komoditas perikanan menjelang Ramadan dan Lebaran 1443 H/2022 M. Karenanya, perlu disiapkan kebijakan yang tepat dan tidak terlena dengan pasokan yang melimpah.
"KKP agar bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan dengan kebijakan yang tepat dan jangan terlena dengan perkiraan pasokan ikan yang cukup sebab banyak faktor yang di luar kendali sering menyebabkan pasokan ikan terganggu," ucap Anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/3).
Dirinya memperkirakan kebutuhan konsumsi ikan saat Ramadan dan Lebaran mendatang menembus 2,64 juta ton atau meningkat sekitar 10-20% dibandingkan bulan-bulan lainnya. Karenanya, KKP juga perlu melakukan diminta melakukan mitigasi, terutama terkait cuaca ekstrem.
"KKP mesti mewaspadai efek dari gejala El Nino yang akan berpotensi terjadinya kebocoran stok ikan serta saat ini KKP mesti menyiapkan armada perikanan yang baik agar mampu menjangkau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) agar dapat mengoptimalkan stok ikan," sarannya.
Johan pun mendorong KKP mengakselerasi investasi perikanan nasional. Alasannya, potensi bahari melimpah dan komoditas perikanan terbilang lengkap.
"Saya selalu mendorong KKP bisa mempercepat laju investasi perikanan dengan cara memperbaiki data statistik perikanan dan selalu mendorong usaha perikanan berbasis sumber daya lokal," katanya.
Baginya, KKP juga mesti kerja keras dalam melaksanakan program prioritas. Penataan kampung nelayan, revitalisasi usaha garam rakyat, meningkatkan infrastruktur perikanan tangkap dan budi daya ikan, serta menyalurkan bantuan bagi nelayan, misalnya.