sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih PTBA Rp2,58 triliun pada semester I-2018

Upaya efisiensi biaya yang dilakukan perseroan secara terus-menerus mampu menekan laju kenaikan biaya

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 23 Jul 2018 11:56 WIB
Laba bersih PTBA Rp2,58 triliun pada semester I-2018

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) meraih laba bersih sebesar Rp2,58 triliun selama semester I-2018 atau 49% dari semester I-2017 yang hanya sebesar Rp1,72 triliun. Laba per lembar saham dari Rp164 pada semester I-2017 menjadi sebesar Rp244 pada semester I-2018.

Selain itu pendapatan usaha menembus Rp10,53 triliun selama semester I-2018 atau meningkat 17% dibandingkan pendapatan usaha semester I-2017. Peningkatan nilai pendapatan usaha dari penjualan batubara ekspor dengan negara tujuan utama yaitu China, India, Thailand, Hongkong dan Kamboja.

"Optimasi penjualan ekspor batubara kalori medium to low, serta peningkatan produksi masih menjadi bagian dari strategi perseroan dalam memanfaatkan pergerakan indeks harga batubara dunia yang harus menunjukkan kenaikan,"  ungkap Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin dalam acara press conference di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Senin (23/7).

Secara total selama semester I-2018, terdapat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 8% dibandingkan semester I-2017 yaitu dari 11,36 juta ton menjadi 12,22 juta ton.

Adapun harga jual rata-rata semester I-2018 bergerak positif yaitu, sebesar 9% atau naik menjadi Rp838.288 per ton dari Rp770.938 per ton pada semester I-2017.

"Upaya efisiensi biaya yang dilakukan perseroan secara terus-menerus mampu menekan laju kenaikan biaya," jelas Arviyan.

Sementara total aset perseroan tercatat sebesar Rp20,63 triliun selama semester I-2018. Komposisi terbesarRpada aset tetap 29%, kas dan setara kas 22% serta piutang usaha 17%.

"Kami juga mencatatkan arus kas dari aktivitas operasi semester I-2018 sebesar Rp4,45 triliun. Sedangkan untuk arus kas dari aktivitas pendanaan mrngalami kenaikan 85% atau sebesar Rp1,53 triliun," pungkasnya.
 

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid