sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mencari solusi penurunan harga tiket pesawat

Harga tiket pesawat yang terus naik mendatangkan keluhan dari masyarakat. Namun, belum ada solusi untuk hal ini.

Annisa Saumi Nanda Aria Putra
Annisa Saumi | Nanda Aria Putra Kamis, 09 Mei 2019 20:05 WIB
Mencari solusi penurunan harga tiket pesawat

Inflasi dan penurunan wisatawan

Dampak lonjakan harga tiket pesawat terekam dari data-data Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mencatat, harga tiket yang mahal membuat jumlah penumpang angkutan udara domestik Maret 2019 menurun sebesar 6,03 juta atau turun 21,94% dari Maret 2018 sebanyak 7,73 penumpang.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan penurunan jumlah penumpang ini dipicu oleh kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi sejak 2018. "Penyebab penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik adalah harga tiket yang masih tinggi," ujad dia saat konferensi pers di kantornya di Jakarta, Senin (6/5).

Sejalan dengan penurunan penumpang, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia per Maret 2019 mengalami penurunan sebesar 1,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. BPS mencatat kunjungan wisman per Maret 2018 mencapai 1,36 juta, sedangkan Maret 2019 hanya mencapai 1,34 kunjungan.

Selain itu, kenaikan tarif pesawat juga menyebabkan tingkat hunian kamar hotel yang merosot sepanjang Januari hingga Maret 2019. BPS mencatat tingkat hunian (okupansi) kamar hotel berbintang pada Maret 2019 hanya mencapai rata-rata 52,89% atau turun 4,21 poin dibandingkan Maret 2018 yang mencapai 57,1%.

"Penurunan tingkat hunian kamar hotel ini tidak hanya berasal dari wisatawan mancanegara tetapi juga dari turis domestik," ucap Suhariyanto.

Sementara itu, BPS juga mencatat kenaikan tarif angkutan udara yang terus terjadi hingga bulan lalu menyebabkan inflasi April 2019 yang mencapai 0,44%.

Mengutip data BPS, andil kenaikan tingkat pesawat terhadap inflasi April 2019 ialah sebesar 0,03% dari total inflasi tahunan sebesar 2,83%. Sementara harga tiket pesawat menyumbangkan pengaruh sebesar 0,31%. "Kenaikan harga tiket pesawat hampir 11%. Untuk itu, perlu mendapat perhatian karena berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," kata dia. 

Sponsored

Penumpang pesawat global menurun

Sebetulnya, bisnis penerbangan yang lesu tidak hanya terjadi di dalam negeri. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyatakan permintaan penumpang angkutan udara global hanya naik 3,1% pada Maret 2019 dibandingkan bulan yang sama pada 2018. 

“Pertumbuhan tersebut merupakan laju paling lambat untuk setiap bulan dalam sembilan tahun,” kata Direktur Jenderal dan CEO IATA Alexandre de Juniac, dikutip dari Antara, Kamis (9/5).

Dia memperingatkan, kondisi ekonomi dunia sedang tidak menguntungkan. Di pasar penumpang internasional, lalu lintas maskapai penerbangan Asia-Pasifik naik 2,0% pada Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, turun dari pertumbuhan bulan lalu yang mencapai empat persen.

Sementara, permintaan di pasar Eropa pada Maret 2019 hanya naik 4,7% dibandingkan Maret 2018, turun dari pertumbuhan tahunan 7,5% pada Februari 2019. IATA mengatakan kondisi itu s mencerminkan jatuhnya kepercayaan bisnis di zona euro dan ketidakpastian yang berkelanjutan tentang Brexit.

Maskapai Amerika Utara membukukan kenaikan lalu lintas 3,0% pada Maret dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun turun sedikit dari pertumbuhan tahun ke tahun 4,2% pada Februari 2019.

Industri penerbangan merupakan sektor bisnis yang membutuhkan investasi besar. Di sisi lain, pelayanan kepada konsumen dan keselamatan penumpang tetap harus diutamakan. Upaya memangkas tarif pesawat bisa membunuh maskapai perlahan-lahan. Namun, membiarkan konsumen menjerit pun bukan hal yang bijak. Perlu solusi segera.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL, MARET 2019 . Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia Maret 2019 mengalami penurunan 1,82 persen dibanding jumlah kunjungan pada Maret 2018, yaitu dari 1,36 juta kunjungan menjadi 1,34 juta kunjungan. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Februari 2019, jumlah kunjungan wisman pada Maret 2019 mengalami kenaikan sebesar 5,90 persen . Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2019 mencapai rata-rata 52,89 persen atau turun 4,21 poin dibandingkan dengan TPK Maret 2018 yang tercatat sebesar 57,10 persen. Sementara itu, jika dibanding TPK Februari 2019, TPK hotel klasifikasi bintang pada Maret 2019 mengalami kenaikan sebesar 0,45 poin . Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Maret 2019 sebanyak 6,0 juta orang atau naik 7,18 persen dibanding Februari 2019. Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 10,67 persen menjadi 1,5 juta orang . Jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada Maret 2019 tercatat 1,7 juta orang atau naik 3,43 persen dibanding Februari 2019. Jumlah barang yang diangkut naik 4,98 persen menjadi 24,5 juta ton . Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada Maret 2019 sebanyak 35,8 juta orang atau naik 12,08 persen dibanding Februari 2019. Jumlah barang yang diangkut naik 11,09 persen menjadi 4,2 juta ton . Info selengkapnya dapat diunduh pada tautan berikut ini https://laci.bps.go.id/s/rgrcsk5lWANRjgo . #rilisbps #GerakanCintaData

A post shared by Badan Pusat Statistik (@bps_statistics) on

 

Berita Lainnya
×
tekid