sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menhub enggan bertemu pihak Boeing sebelum ada rekomendasi FAA

"Sebelum FAA memberikan suatu rekomendasi, kami belum ingin ketemu Boeing."

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Minggu, 31 Mar 2019 22:09 WIB
Menhub enggan bertemu pihak Boeing sebelum ada rekomendasi FAA

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya tidak akan melakukan pertemuan dengan pihak Boeing, sebelum mendapat rekomendasi dari Federal Aviation Administration (FAA) mengenai Boeing 737 MAX 8. Pernyataan Budi, menanggapi pertemuan pihak Garuda Indonesia dengan senior representatif dari Boeing di Cengkareng pada Kamis, (28/3) lalu.

"Sebelum FAA memberikan suatu rekomendasi, kami belum ingin ketemu Boeing," ujar Budi di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (31/3).

Dengan demikian, Indonesia masih melarang pesawat jenis Boeing 737 MAX 8 untuk melakukan mengudara di dalam negeri. Pasalnya kata Budi, evaluasi dari FAA sangat penting untuk dijadikan pedoman oleh Kementerian Perhubungan.

"Evaluasi dari FAA itu penting, karena FAA regulator yang membawahi secara langsung pabrikan Boeing. Jadi kami sepakat Kemenhub untuk mengacu apa yang jadi rekomendasi. Sampai saat ini belum ada rekomendasi yang jelas dan tegas agar kita mengikuti," katanya menuturkan.

Sebelumnya, Budi telah mengatakan bahwa apabila FAA memberikan rekomendasi laik terbang untuk pesawat Boeing 737 MAX 8, Kemenhub tidak akan serta merta memberikan restu terhadap operasional pesawat tersebut di Indonesia.

Sebab, kelaikan sebuah pesawat juga harus diikuti dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baru. Budi memperkirakan, kemungkinan akan ada pembaharuan perangkat lunak atau software di dalam pesawat, yang dilakukan oleh Boeing.

Pada Kamis (28/3) lalu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk secara resmi membatalkan pesanan 49 unit armada pesawat Boeing 737 Max 8 senilai Rp48 triliun.

Satu unit armada pesawat Boeing 737 Max 8 dibanderol senilai US$60 juta hingga US$70 juta, setara Rp980 miliar dengan asumsi kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat.

Sponsored

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra mengatakan dalam pernyataa resminya, manajemen telah menerima kedatangan tim Boeing pada Kamis (28/3) pagi di Cengkareng. Hasil pertemuan itu, Garuda resmi membatalkan pemesanan 49 unit pesawat 737 seri Max 8. 

Emiten bersandi saham GIAA itu akan memenuhi kebutuhan pesawat dari merek lain. Garuda pun meminta Boeing untuk menawarkan produk lain selain Max 8 tersebut. 

Dalam pertemuan itu, Boeing juga menjelaskan akan lebih meningkatkan sistem argumentasi karakteristik manuver (Maneuvering Characteristics Augmentation System/MCAS) dan masih menunggu persetujuan dari Federal Aviation Administration (FAA), serta laporan akhir atas kecelakaan Ethiopian Air dan Lion Air. 

Berita Lainnya
×
tekid