sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PMI manufaktur Indonesia meningkat jadi 53,7, lampaui Rusia dan China

Indeks di atas 50 menandakan bahwa industri manufaktur dalam tahap ekspansif.

Dinda Berenice
Dinda Berenice Rabu, 02 Feb 2022 21:24 WIB
PMI manufaktur Indonesia meningkat jadi 53,7, lampaui Rusia dan China

Industri pengolahan nonmigas di Tanah Air masih menunjukkan geliatnya pada awal 2022. Hal ini ditandai dari hasil Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari yang berada di level 53,7 berdasarkan survei IHS Markit. Untuk diketahui, indeks di atas 50 menandakan bahwa industri manufaktur dalam tahap ekspansif.

Capaian pada bulan pertama 2022 ini, naik dibanding Desember tahun lalu yang berada di level 53,5 dan melampaui PMI Manufaktur rata-rata negara ASEAN yang sebesar 52,7, Malaysia 52,8, Filipina 50,0, Korea Selatan 51,9, Rusia 51,8, dan China 49,1.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para pelaku industri manufaktur di Tanah Air. Kabar baik ini merupakan sinyal atau indikator bahwa pelaku industri makin optimistis terhadap kondisi ekonomi saat ini,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, seperti dilansir dari setkab.go.id, Rabu (2/2).

Menperin menegaskan, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim usaha yang kondusif, meskipun di tengah tekanan gelombang ketiga pandemi Covid-19.

“Berbagai kebijakan strategis telah dijalankan pemerintah dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, termasuk memberikan stimulus bagi pelaku industri agar bisa berproduksi dan berdaya saing,” paparnya.

Agus meyakini, sektor industri manufaktur tetap memainkan peranan penting bagi perekonomian nasional.

“Peran penting ini dapat dilihat dari kinerja makro sektor industri manufaktur di beberapa indikator, misalnya dari realisasi investasi, capaian ekspor, dan penambahan tenaga kerja,” ungkapnya.

Dari sisi ekspor, industri manufaktur terus memberikan kontribusi yang paling besar. Nilai ekspor industri manufaktur pada 2021 sebesar US$177,10 miliar atau menyumbang hingga 76,49% dari total ekspor nasional. Capaian tersebut melampaui nilai ekspor manufaktur sepanjang 2020 sebesar US$131 miliar dan bahkan lebih tinggi dari capaian ekspor 2019 yang berada di angka US$127,38 miliar.

Sponsored

Sementara itu, realisasi investasi di sektor manufaktur pada 2021 tercatat sebesar Rp325,4 triliun atau naik 19,24% dari nilai investasi 2020.

Pada aspek ketenagakerjaan, sektor industri manufaktur menunjukkan pemulihan dari segi penyerapan tenaga kerja. Seiring dengan bangkitnya sektor industri pengolahan dari dampak pandemi, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di 2021 sehingga jumlah total tenaga kerja di sektor ini kembali meningkat ke angka 18,64 juta orang.

Menurut IHS Markit, sektor manufaktur Indonesia terus berekspansi pada tingkat solid di awal 2022. Kondisi permintaan secara umum menguat, sebagian karena catatan kenaikan pada penjualan asing yang mendukung kenaikan lebih tajam pada output manufaktur. Hal ini kemudian mendorong kenaikan aktivitas pembelian dan aspek ketenagakerjaan.

Sentimen secara keseluruhan di sektor manufaktur Indonesia bertahan positif pada bulan Januari, dengan perusahaan secara umum berharap bahwa situasi Covid-19 akan terus membaik, yang dapat memungkinkan perekonomian terus bertumbuh.

Berita Lainnya
×
tekid