sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PP Properti targetkan pemasaran capai Rp 2,8 triliun

Untuk mencapai target pemasaran, PT PP Properti Tbk akan fokus mengembangan landbank yang telah dimiliki.

Satriani Ariwulan
Satriani Ariwulan Rabu, 03 Jan 2018 17:35 WIB
PP Properti targetkan pemasaran capai Rp 2,8 triliun

Pengembang properti optimistis industri mulai membaik tahun ini. Salah satunya, PT PP Properti Tbk yang menargetkan bisa menggenggam angka pemasaran atau pre sales tahun 2018 sebesar Rp 2,8 triliun atau naik 25% dibandingkan tahun lalu.

Untuk mengejar target itu, perusahaan akan fokus mengembangan cadangan tanah atau landbank yang telah dimiliki seluas 297 hektare (ha). "Seluruhnya akan lanjut produksi di tahun ini," ujar Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat, Jakarta, Rabu (3/1).

Dari luas lahan tersebut, jumlah site proyek yang akan dikembangkan mencapai 26 site yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Antara lain, Cibubur, Depok, Semarang, Bandung, Surabaya dan lainnya. 

Perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker PPRO itu menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1, 8 triliun di tahun 2018. "Sebagian besar dana akan digunakan untuk membayar cicilan landbank, kalaupun ada hutang sifatnya hanya untuk refinancing. Dengan begitu rasio keuangan akan terkendali dimana hutang berbunga akan diminimalisir”, lanjut Taufik.

Selain fokus pada pengembangan landbank yang sudah ada, tahun ini anak usaha PT PP itu juga akan memulai pengembangan
beberapa lokasi transit oriented development (TOD) dan peningkatan pendapatan berulang (recurring income) melalui pembangunan hotel di Lombok dan Labuan Bajo. 

"Dengan aksi-aksi tersebut, kami menargetkan pencapaian laba bersih tahun ini mencapai Rp 528 miliar atau tumbuh 20% dari pencapaian sebelumnya”, ujar Taufik. 

Menutup tahun 2017, PPRO mencatat pemasaran sebesar Rp 3 triliun atau tumbuh 21% dari tahun 2016. Capain itu dikontribusi dari penjualan proyek di Grand Kamala Lagoon sekitar 24%, Grand Shamaya Surabaya sekitar 18%, Alton Semarang sekitar 11%, Evenciio Depok sekitar 10%, Begawan Malang sekitar 9% serta kontribusi dari beberapa proyek realti serta commercial lainnya. 

"Pertumbuhan pemasaran sejalan dengan meningkatnya laba bersih Perseroan di 2017 yang mencapai angka Rp 440 miliar," tutur Taufik. 

Sponsored

Saat ini, Laporan Keuangan Tahunan perusahaan memang masih dalam proses audit. Namun, perusahaan yakin mencatat arus kas operasi untuk tahun 2017 positive berkisar Rp 70 miliar atau lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar negative Rp 185 miliar. 

“Sebagai pengembang yang masih banyak membangun, hal ini merupakan capaian yang baik. Perolehan tersebut dikontribusi karena meningkatnya pembelian bulk dan meningkatnya porsi pembelian dengan hard cash dari produk-produk yang kami luncurkan”, lanjut Taufik.
 

Berita Lainnya
×
tekid