sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rupiah anjlok lagi ke Rp14.680 per dollar AS

Kurs rupiah kembali anjlok ke level Rp14.680 per dollar Amerika Serikat, terendah sejak September 2015, bahkan terburuk selama setahun.

Cantika Adinda Putri Noveria Sukirno
Cantika Adinda Putri Noveria | Sukirno Kamis, 30 Agst 2018 19:22 WIB
Rupiah anjlok lagi ke Rp14.680 per dollar AS

Kurs rupiah kembali anjlok ke level Rp14.680 per dollar Amerika Serikat, terendah sejak September 2015, bahkan terburuk selama setahun terakhir.

Pada perdagangan Kamis (30/8) di pasar spot, kurs rupiah ditutup terdepresiasi 0,24% sebesar 35 poin ke level Rp14.680 per dollar AS. Rupiah terus melemah sejak awal perdangan pada level Rp14.657 per dollar AS.

Sepanjang hari ini, seperti dikutip dari Bloomberg, nilai tukar rupiah diperdagangkan pada rentang Rp14.650-Rp14.680 per dollar AS. Bahkan, angka penutupan hari ini menjadi level terendah dalam 52 pekan terakhir yakni Rp13.126-Rp14.680 per dollar AS. Sejak awal tahun, rupiah telah merosot 8,3% terhadap dollar AS. 

Sementara itu, Bank Indonesia mematok kurs tengah pada level Rp14.655 per dollar AS. Sedangkan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak terapresiasi sebesar 30 poin menjadi Rp14.615 dibanding sebelumnya Rp14.645 per dollar AS.

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada mengatakan, sentimen mengenai upaya pemerintah untuk menurunkan defisit transaksi berjalan dengan mengendalikan impor cukup diapresiasi pelaku pasar uang.

"Sentimen dari dalam negeri itu mengurangi volatilitas negatif rupiah terhadap dollar AS," katanya.

Ia menambahkan bahwa faktor ambil untung turut mempengaruhi apresiasi rupiah setelah dalam beberapa hari terakhir ini cenderung mengalami tekanan.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan dollar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah setelah negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) antara Amerika Serikat dan Meksiko tercapai.

Sponsored

"Sentimen itu mendorong minat pelaku pasar terhadap aset mata uang beresiko meningkat didukung oleh meredanya ketegagan perdagangan global," katanya.

 

Suku bunga acuan

Sementara itu, Bank Mandiri memperkirakan suku bunga acuan BI 7-days reverse repo rate akan kembali dikerek hingga 5,75%. Mandiri juga memperkirakan nilai tukar rupiah berada pada kisaran rerata Rp14.650 per dollar AS.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menjelaskan kenaikan BI 7DRRR, dipicu karena kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) yang tadinya diperkirakan naik tiga kali, menjadi empat kali. 

"Kalau kami lihat dari FFR, perkiraannya 3,25%, tahun ini 2,5%, tahun depan kelihatannya masih naik tiga kali lagi. Kalau di luar 2,75%, nanti di dalam 5,75%. Bedanya masih 300 bps," ujar Anton di kantornya, Kamis (30/8). 

Menurut dia, tekanan dollar AS terhadap rupiah masih ada. Saat ini, rupiah berada di level Rp14.700 per dollar AS. Anton menilai, pelemahan rupiah ini merupakan karena faktor gradual. 

Untuk itu, dia memerkirakan nilai tukar rupiah kemungkinan akan kembali menguat. Kecuali, kata dia, ada suatu perubahan signifikan di dalam negeri.

"Amit-amit misalkan ada riot pemilu enggak karuan. Sehingga banyak yang pada keluar (dana asing) kayak tahun 1998. Itu kan signifikan akhirnya itu bisa tidak karuan untuk melemahnya," ujar Anton. 

Karena itu, Anton memprediksi sampai akhir tahun 2018, nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berada pada kisaran rata-rata Rp14.650 per dollar AS. Hal itu belum dihitung dari kebijakan AS dan perang dagang yang tidak menentu. 

Sumber: Antara, Bloomberg.

Berita Lainnya
×
tekid