sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani yakin pertumbuhan konsumsi tumbuh 5%

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan konsumsi bisa tetap terjaga di atas 5% sampai akhir tahun 2018.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Rabu, 08 Agst 2018 00:49 WIB
Sri Mulyani yakin pertumbuhan konsumsi tumbuh 5%

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan konsumsi bisa tetap terjaga di atas 5% sampai akhir tahun 2018. 

Sri Mulyani menjelaskan, dengan melihat pertumbuhan impor untuk bahan baku dan barang modal, tentu akan bisa menghasilkan aktivitas produksi pada kuartal III dan IV 2018. Pertumbuhan konsumsi di atas 5% dapat diraih, mengingat ada ajang internasional pada Agustus dan Oktober mendatang. 

"Momentum konsumsi dijaga di atas 5% terutama ada perhelatan Asian Games dan Pertemuan Internasional World Bank dan IMF di kota besar. Sehingga consumtion support-nya akan sangat signifikan," jelas Sri Mulyani usai melakukan Gathering Eksportir di Kantor Direktorat Bea dan Cukai di Jakarta, Senin (7/8). 

Selain itu, kata dia, juga didukung oleh tahun ajaran baru sekolah pada Juli 2018. Masyarakat diperkirakan akan banyak membeli barang-barang kebutuhan sekolah. 

"Jadi, masih ada peluang dan di sisi lain pemerintah tetap menjaga inflasi rendah. Sehingga, daya beli masyarakat bertambah," imbuh Sri Mulyani. 

Secara terpisah, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai konsumsi rumah tangga memang meningkat pada paruh pertama tahun ini. Sebab, dia melihat penghasilan masyarakat Indonesia juga meningkat, sehingga membuat tingkat keyakinan konsumen juga terungkit. 

Terlebih, sambungnya, adanya faktor musiman yang terjadi. Di antaranya, libur lebaran dan pembagian tunjangan hari raya (THR) yang mengerek pertumbuhan konsumsi masyarakat.

"Cukup cepat pertumbuhan konsumsi rumah tangga karena one of effect. Kalau dilihat pada kuartal I-2018 masih di bawah 5% dan pada kuartal II-2018 tumbuh 5,1%," jelas Josua Pardede melalui sambungan telepon. 

Sponsored

Dia menyarankan kepada pemerintah untuk terus menjaga inflasi, terutama untuk menjaga kenaikan harga barang, dan memprioritaskan penyaluran padat karya tunai untuk 40% masyarakat menengah ke bawah berupa bantuan sosial dan anggaran dana desa untuk padat karya. 

Jika pemerintah bisa terus bisa menjaga hal-hal tersebut, Josua yakin pertumbuhan konsumsi bisa terus terjaga di atas level 5%. 

"Harapannya pada kuartal III-2018 event internasional Asian Games, IMF-World Bank, dan konsumsi rumah tangga cenderung meningkat menjelang hari natal dan tahun baru," papar Josua. 

Berita Lainnya
×
tekid