sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Transisi energi diharapkan jadi komitmen bersama pada KTT G20

Sembilan prinsip Bali Compact diharapkan menjadi tonggak percepatan transisi energi dunia.

Gempita Surya
Gempita Surya Rabu, 09 Nov 2022 08:57 WIB
Transisi energi diharapkan jadi komitmen bersama pada KTT G20

Percepatan transisi energi didorong menjadi komitmen bersama dalam deklarasi pertemuan puncak KTT G20 di Bali, 15-16 November mendatang. Para menteri bidang energi negara-negara G20 mengharapkan komitmen ini menjadi bagian dari solusi kunci mengatasi krisis energi global yang sedang terjadi.

"Negara G20 sepakat untuk mempercepat transisi energi, termasuk memastikan tercapainya target pembangunan global berkelanjutan di tahun 2030, khususnya untuk akses energi modern yang andal, berkelanjutan, dan terjangkau bagi semua," kata Staf Ahli Menteri Bidang Perencanaan Strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priaadi, dalam keterangannya, dikutip Rabu (9/11).

Yudo menjelaskan, Menteri Energi G20 telah menyepakati Bali Compact dalam Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) di Bali, September lalu. Bali Compact berisi sembilan prinsip yang menjadi bagian penting dari percepatan transisi energi.

Dalam pertemuan itu, disampaikan Yudo, ada perbedaan situasi dan kondisi yang diakui setiap negara. Namun, para menteri energi negara-negara G20 sepakat melakukan transisi energi dan mencapai target-target global.

"Bali Compact berisi sembilan prinsip utama percepatan transisi energi dengan mempertimbangkan benefit kepada semua pihak dan tanpa no one left behind, semua sepakat bahwa dalam melaksanakan transisi energi tanpa ada yang tertinggal," ujarnya.

Prinsip Bali Compact mencakup pertama, memperkuat kepercayaan dan kejelasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara nasional. Kemudian, meningkatkan ketahanan energi, stabilitas pasar, dan keterjangkauan.

Berikutnya, mengamankan pasokan energi, infrastruktur, serta sistem yang tangguh, berkelanjutan, dan andal. Lalu, meningkatkan pelaksanaan efisiensi energi, diversifikasi sistem dan bauran energi, serta menurunkan emisi dari semua sumber energi.

Prinsip lainnya, mengatalisasi investasi yang inklusif dan berkelanjutan dalam skala besar ke arah sistem energi rendah emisi (net zero emissions). Selain itu, berkolaborasi dalam memobilisasi semua sumber pendanaan untuk mencapai agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 dan Paris Agreement.

Sponsored

Selanjutnya, meningkatkan teknologi yang inovatif, terjangkau, cerdas, dan rendah emisi serta membangun dan memperkuat ekosistem inovasi untuk mendorong penelitian, pengembangan, demonstrasi, diseminasi, dan penerapannya.

"Prinsip-prinsip yang ada pada Bali Compact ini akan menjadi legacy dan harapan kami akan bisa mewarnai semua pelaksanaan transisi energi di negara-negara G20," terang Yudo.

Ditambahkan Yudo, para menteri energi G20 menekankan pentingnya pengembangan teknologi yang inovatif dan terjangkau untuk mendukung transisi energi. Pun demikian dengan kerja sama transfer pengetahuan, inovasi teknologi, dan kesepakatan meningkatkan investasi guna mendorong percepatan transisi energi.

Dengan disepakatinya Bali Compact, diharapkan dapat menjadi tonggak transisi energi dunia. "Tentunya pasti Bali Compact bisa menjadi dasar untuk disempurnakan, ditambah, dan diperbarui oleh semua negara di dunia," pungkas Yudo.

Berita Lainnya
×
tekid