Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Kuwait pada hari Sabtu untuk kunjungan dua hari. Ini adalah kunjungan pertama Perdana Menteri India ke Kuwait dalam 43 tahun terakhir lebih.
Dalam lawatannya itu, Modi menekankan hubungan yang dalam dan bersejarah antara India dan Kuwait. Ia menjajako potensi untuk meningkatkan hubungan pembeli-penjual tradisional mereka menjadi kemitraan strategis di seluruh rantai nilai minyak dan gas.
Modi menyatakan optimisme tentang perluasan kolaborasi bilateral, khususnya di sektor energi, perdagangan, dan teknologi, lapor PTI.
Dalam wawancara dengan Kantor Berita Kuwait (KUNA), PM menegaskan kembali komitmen India untuk membina perdamaian di zona konflik seperti Gaza dan Ukraina, dengan menyatakan bahwa solusi medan perang tidak berkelanjutan.
Ia menekankan perlunya keterlibatan yang tulus dan praktis di antara para pemangku kepentingan untuk mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan. Modi juga menegaskan kembali dukungan India untuk solusi dua negara, dengan mengadvokasi Palestina yang berdaulat, merdeka, dan layak di dalam perbatasan yang aman dan diakui.
India, yang saat ini merupakan konsumen energi, minyak, dan LPG global terbesar ketiga, memiliki hubungan energi yang signifikan dengan Kuwait, yang berfungsi sebagai pemasok minyak mentah terbesar keenam dan pemasok LPG terbesar keempat. Modi mencatat bahwa Kuwait, yang memegang 6,5 persen dari cadangan minyak dunia, menawarkan potensi yang sangat besar untuk kolaborasi lebih lanjut, terutama karena sektor petrokimia India diproyeksikan mencapai $300 miliar pada tahun 2025.
Perdana Menteri menggambarkan energi sebagai landasan kemitraan ekonomi India-Kuwait, yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan kemakmuran bersama. Ia juga menyoroti pentingnya Dewan Kerjasama Teluk (GCC)—di mana Kuwait menjadi salah satu anggotanya—yang menggarisbawahi signifikansinya bagi hubungan perdagangan dan budaya India. GCC menyumbang seperenam dari total perdagangan India sekaligus menampung sekitar sembilan juta ekspatriat India yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut.
Modi menyatakan kebanggaannya atas semakin banyaknya produk 'Buatan India' di Kuwait, khususnya di sektor-sektor seperti otomotif, permesinan, dan telekomunikasi. Ia menganjurkan diversifikasi perdagangan bilateral ke berbagai bidang seperti farmasi, perawatan kesehatan, teknologi, inovasi, dan tekstil.
Ia menggambarkan komunitas India sebagai "jembatan hidup" antara kedua negara, yang membina hubungan yang lebih kuat melalui kontribusi budaya dan ekonomi. Perdana Menteri juga mencatat hubungan perdagangan bersejarah antara India dan Kuwait, yang telah menghubungkan kedua negara selama berabad-abad.
Selama kunjungannya, Modi akan bertemu dengan Emir Kuwait, Putra Mahkota, dan Perdana Menteri untuk lebih memperkuat kemitraan bilateral.(onmanorama)