sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Distransnaker Kukar gencarkan pelatihan dan sertifikasi pencari kerja

Hardi menyebutkan, dari 823 lowongan pekerjaan dalam empat kali pelaksanaan job fair, hanya 10 persen pencari kerja yang diterima.

Dessy Nuraulia Budiyanto
Dessy Nuraulia Budiyanto Selasa, 11 Okt 2022 10:30 WIB
Distransnaker Kukar gencarkan pelatihan dan sertifikasi pencari kerja

Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutai kartanegara meningkatkan pelatihan dan sertifikasi para pencari kerja. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja secara maksimal.

“Pencari kerja yang terserap masih belum maksimal. Minimnya sertifikasi yang dimiliki pencari kerja, dinilai menjadi salah satu faktor rendahnya persentase tenaga kerja Kukar yang mampu terserap,” jelas Kepala Distransnaker Kukar, Achmad Hardi Dwi Putra, Senin (10/1).

Hardi menyebutkan, dari 823 lowongan pekerjaan dalam empat kali pelaksanaan job fair, hanya 10 persen pencari kerja yang diterima. Saat ini pihaknya telah menggelar berbagai pelatihan bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan keterampilan warga seperti kursus mekanik dan keamanan.

“Kami pernah memberikan pelatihan berwirausaha bagi warga di Tenggarong dan Muara Badak. Materi pelatihan meliputi kursus tataboga, mengelas, hingga menjahit. Peralatan berwirausaha turut diberikan,” tuturnya.

Pelatihan dan mencarikan peluang kerja, lanjut Hardi, akan terus dilakukan oleh Pemkab Kukar. Saat ini, fokus utamanya adalah memberikan pelatihan kerja kepada para lulusan SMA/SMK.

"Kami akan bekali dengan keahlian dan sertifikasi bagi pencaker siap kerja, melalui pelatihan. Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya kami namun juga dinas lain dan swasta," tandasnya.

Selain itu, minimnya serapan pencari kerja di Kukar ialah karakteristik dan mental pencari kerja yang tidak berani mengambil peluang. Meski telah mendapat fasilitas pelatihan dari Distransnaker Kukar, para pencari kerja memilih tidak mengambil sejumlah peluang dengan berbagai alasan.

"Itu kelemahan kita. Sudah dilatih, peluang juga ada, ketika sudah disuruh bekerja malah tidak mau," pungkas Hardi.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid