sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Korban tewas akibat topan Mangkhut di Filipina jadi 74 orang

Dari 230 korban topan Mangkhut, 74 orang dikonfirmasi tewas, 55 orang dalam status pencarian, dan 74 lainnya luka-luka.

Soraya Novika
Soraya Novika Rabu, 19 Sep 2018 12:32 WIB
Korban tewas akibat topan Mangkhut di Filipina jadi 74 orang

Kepolisian Nasional Filipina mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat topan Mangkhut jadi 74 orang pada Selasa (18/9). 

Sementara itu, Kementerian Pertanian Filipina menyatakan, kerugian di sektor pertanian mencapai 14,27 miliar peso.

Topan Mangkhut disebut sebagai badai paling kuat untuk tahun ini. Topan telah menghancurkan rumah-rumah dan membanjiri daerah-daerah pertanian utama di Filipina Utara pada Sabtu (15/9), sebelum menghantam Hong Kong dan China Selatan.

Menurut laporan yang diterima Kepolisian Nasional Filipina, dari 230 korban, 74 orang dikonfirmasi tewas, 55 orang dalam status pencarian, dan 74 lainnya luka-luka. Laporan tersebut bersumber dari sejumlah wilayah di antaranya Ilocos, Lembah Cagayan, Wilayah Administrasi Cordillera, Luzon Tengah dan Metro Manila.

Sebagian besar korban berasal dari Wilayah Administratif Cordillera di mana 60 orang tewas, 52 hilang, dan 42 orang luka-luka.

Diperkirakan jumlah korban tewas akan meningkat. Setidaknya sebanyak 40 orang masih dikhawatirkan terkubur timbunan tanah longsor di Itogon, provinsi Benguet, ungkap kepolisian Filipina.

Pihak berwenang mengaku tidak mampu membawa peralatan berat ke daerah-daerah yang tertimbun oleh tanah longsor. Inisiatif lainnya ditawarkan demi mempercepat pencarian korban. Tim-tim penyelamat menggunakan metode pencarian manual, mengerahkan rantai manusia untuk mengestrak puing-puing longsor.

Upaya itu semakin sulit dilaksanakan sebab tanah longsor yang basah oleh hujan kini mulai mengeras di bawah terik matahari. Tim evakuasi pun menggunakan air untuk melunakkan tanah.

Sponsored

Presiden Rodrigo Duterte pada Senin (17/9) malam bertemu dengan sejumlah keluarga korban tewas di Itogon. Dia membagikan bantuan dan dana senilai 25.000 peso.

Kementerian Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan telah menyisihkan 44 juta peso untuk program pekerjaan darurat bagi mereka yang terkena dampak topan di Lembah Cagayan. 

Mereka mengatakan akan memberi setiap penduduk yang terkena dampak topan bantuan sebesar 3.450 peso sebagai pertukaran untuk 10 hari kerja, yang mencakup pembersihan puing dan memperbaiki infrastruktur.

Di Luzon Utara, pertanian rusak parah, mengakibatkan kerugian panen meningkat lebih dari 14 miliar peso. Kondisi ini bisa menambah inflasi serta memperburuk lonjakan harga beras yang telah memukul warga miskin Filipina selama ini.

Panen beras dilaporkan mengalami kerugian senilai 8,79 miliar peso. Sebanyak 435.997 metrik ton beras rusak. Kerusakan ini setara dengan konsumsi beras negara selama sembilan hari.

Sementara, kerusakan komoditas jagung senilai 4,50 miliar peso, setara dengan 281.039 metrik ton.

Kerugian tanaman dan ternak juga cukup tinggi, masing-masing adalah 788,13 juta peso dan 5,51 juta peso. Kerusakan pada sektor perikanan mencapai 24 juta peso.

Selain itu, 12 universitas negeri dan perguruan tinggi di Ilocos, Lembah Cagayan, dan Wilayah Administratif Cordillera turut mengalami kerusakan yang cukup besar, yaitu senilai lebih dari 428.8 juta peso. (Inquirer.net)

Berita Lainnya
×
tekid