sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

15.000 demonstran desak PM Ceko mundur

Para pengunjuk rasa memberikan tenggat hingga 31 Desember bagi Babis untuk melepas kepemilikan atas bisnisnya atau mengundurkan diri.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 18 Des 2019 09:12 WIB
15.000 demonstran desak PM Ceko mundur

Pada Selasa (17/12), puluhan ribu warga Ceko berbaris melalui ibu kota untuk mendesak Perdana Menteri Andrej Babis mengundurkan diri dalam gelombang protes baru terhadap politikus miliarder itu.

Mengibarkan bendera Ceko dan Uni Eropa, pada Selasa, para pengunjuk rasa meneriakkan, "We've had enough" dan "Resign".

Protes berlangsung selama beberapa jam di mana pemrotes berbaris dari Wanceslas Square menuju wilayah pusat kantor-kantor pemerintahan. Polisi memperkirakan 15.000 orang ambil bagian dalam unjuk rasa tersebut.

"Kami di sini karena kami tidak ingin menoleransi disintegrasi budaya politik yang berkelanjutan di Ceko," ujar pemimpin kelompok penyelenggara protes, Million Moments for Democracy, Mikulas Minar.

Serangkaian protes dipicu oleh langkah Jaksa Penuntut Ceko yang pada awal Desember membuka kembali kasus Babis yang menuduh perdana menteri itu melakukan penipuan yang melibatkan subsidi Uni Eropa.

Jaksa mencurigai, sekitar sepuluh tahun lalu, dia menyembunyikan status kepemilikan atas salah satu perusahaannya demi memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi US$2,28 juta.

Dalam kasus terpisah, laporan audit Komisi Eropa yang bocor menyimpulkan bahwa Babis mungkin memiliki konflik kepentingan atas subsidi Uni Eropa karena masih memegang kendali atas salah satu bisnisnya, Agrofert.

Para pengunjuk rasa memberikan tenggat hingga 31 Desember bagi Babis untuk melepas kepemilikan atas bisnisnya atau mengundurkan diri.

Sponsored

Dia diminta mengalihkan kepemilikan bisnisnya yang mencakup sekitar 250 perusahaan dan dua surat kabar utama pada 2017. Namun, laporan Komisi Eropa menyatakan dia masih memegang kendali penuh atas kerajaan bisnis itu.

PM Babis membantah melakukan kesalahan apa pun dan menyatakan tidak ada alasan baginya untuk mundur.

Kelompok sipil Million Moments for Democracy telah berusaha menekan PM Babis untuk mundur dengan serangkaian demonstrasi tahun ini. Meski begitu, partai politik yang dipimpinnya, ANO 2011, berhasil mempertahankan kepemimpinan yang kuat dalam pemilu pada Mei.

ANO 2011 juga meraih sekitar 30% dukungan dalam jajak pendapat politik, dua kali lipat lebih banyak dari partai pesaingnya. (Reuters dan The New York Times)

Berita Lainnya
×
tekid