sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Arab Saudi mengonfirmasi kasus coronavirus pertama

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengungkapkan bahwa pasien adalah seorang warga Arab Saudi yang datang dari Iran melalui Bahrain.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 03 Mar 2020 11:07 WIB
Arab Saudi mengonfirmasi kasus coronavirus pertama

Wabah coronavirus jenis baru, yang telah menyebar ke lebih dari 60 negara, mencapai Arab Saudi pada Senin (2/3). Kantor berita Saudi Press Agency melaporkan bahwa negara itu mencatat kasus penularan pertamanya. 

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengungkapkan bahwa pasien adalah seorang warga Arab Saudi yang datang dari Iran melalui Bahrain. Mereka belum merinci jenis kelamin maupun umur pasien tersebut.

"Sesuai dengan kerangka tindakan pencegahan yang sedang berlangsung, kemenkes mengirim tim pengendalian infeksi untuk segera memeriksa warga dan mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium. Hasil uji sampel mengonfirmasi bahwa dia terjangkit coronavirus," jelas Kemenkes Arab Saudi dalam pernyataannya.

Kemenkes mengatakan bahwa pasien yang terinfeksi kini tengah dirawat di bangsal isolasi di sebuah rumah sakit.

Sejumlah negara di Timur Tengah telah mencatat kasus infeksi coronavirus, dengan sebagian besar penularan bersumber dari penyebaran wabah tersebut di Iran.

Sebelumnya, pada Minggu (1/3), juru bicara Kemenkes Arab Saudi Mohammed Abdelali menyatakan bahwa pihaknya telah menyediakan 2.200 tempat tidur di sejumlah rumah sakit khusus untuk mengarantina pasien terinfeksi coronavirus. Dia menyebut, sebanyak 25 rumah sakit telah dipersiapkan untuk menangani kasus coronavirus.

Korsel, Italia, Iran, dan Jepang 

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa risiko penyebaran coronavirus jenis baru di tingkat global kini sangat tinggi.

Sponsored

Dalam sebuah pertemuan di markas WHO di Jenewa, Swiss, dia menyebut bahwa situasi penyebaran di Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang menjadi kekhawatiran terbesar. Dia menambahkan bahwa seorang staf WHO telah terjangkit coronavirus di Iran, meskipun gejalanya ringan.

Korea Selatan sejauh ini mencatat 4.812 kasus infeksi dengan 34 kematian, Italia 2.036 kasus infeksi dan 52 kematian, Iran mendeteksi 1.501 kasus infeksi dengan 66 kematian, dan Jepang melaporkan 979 kasus dengan 12 kematian.

Meski situasi mengkhawatirkan, Ghebreyesus menekankan bahwa penyebaran wabah tersebut tetap dapat diatasi dengan langkah-langkah penanganan yang tepat, cepat, dan efektif.

"Kita dapat mengatasi penyebaran virus ini," tegas dia.

Ghebreyesus menyarankan setiap negara yang terdampak coronavirus untuk menilai situasi mereka masing-masing dan mengambil pilihan yang paling sesuai.

"Setiap negara harus memiliki pendekatan sendiri, tetapi semua langkah itu harus dimulai dengan upaya pengendalian penyebaran virus," ujar dia.

Lebih lanjut dia menyebut bahwa WHO akan terus memantau situasi penyebaran coronavirus untuk menentukan apakah epidemi itu dapat berkembang menjadi pandemi global. 

Di China daratan, kasus infeksi coronavirus jenis baru mencapai 80.151, dengan 2.944 kematian. Sementara itu, secara global lebih dari 90.000 orang terjangkit, dan lebih dari 3.000 orang meninggal. (Anadolu Agency, Gulf News, Al Jazeera, dan BBC)

Berita Lainnya
×
tekid