sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS bakal danai bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan

Amerika Serikat merupakan penyandang dana besar-besaran untuk Afghanistan sejak invasi 2001.

Sita Aisha Ananda
Sita Aisha Ananda Sabtu, 04 Sep 2021 16:43 WIB
AS bakal danai bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan

Kongres Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan mendanai Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan sejumlah badan lainnya yang memberikan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan. Namun, hampir tidak ada kemungkinan mendanai pemerintah baru di bawah Taliban.

Amerika Serikat merupakan penyandang dana besar-besaran untuk Afghanistan sejak invasi 2001 untuk menggulingkan Taliban. Amerika Serikat menyisihkan sekitar ratusan miliar dollar AS untuk keamanan, pemerintah dan pembangunan dan kebutuhan kemanusiaan.

Elite Partai Demokrat dan Republik mengatakan, para anggota parlemen hampir pasti akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Afghanistan, tetapi tidak untuk pemerintah Afganistan, setidaknya untuk saat ini.

"Akan sulit untuk meyakinkan anggota Kongres untuk melakukan apapun yang tampaknya mendukung pemerintah Taliban," kata seorang ajudan senior Demokrat di Senat dikutip Sabtu (4/9).

Senada disampaikan seorang ajudan senior Senat Republik. "Partai Republik sama sekali tidak akan mendukung pemberian uang kepada Taliban," katanya.

Anggota parlemen akan mengawasi peruntukan dana tersebut. "Perlu ada pandangan yang jelas tentang seperti apa ini dan bagaimana ini akan mengalir," katanya.

Untuk tahun fiskal 2022 mulai 1 Oktober, Kongres menyisihkan $136,45 juta dalam untuk Dana Dukungan Ekonomi. Dana itu disebut untuk menanggung gaji pemerintah Afghanistan. Selain itu, sekitar  $52,0352 juta dollar untuk bantuan kemanusiaan Afghanistan menurut Inspektur Jenderal Khusus AS untuk urusan rekonstruksi Afghanistan.

Hingga saat ini, sumber-sumber Taliban mengatakan pendiri kelompok itu Mullah Abdul Ghani Baradar akan memimpin pemerintahan baru yang akan segera diumumkan. Tugas pertamanya, mungkin, untuk mencegah keruntuhan ekonomi yang bergulat dengan kekeringan dan kerusakan akibat perang 20 tahun.

Sponsored

Kelompok Taliban telah menduduki Kabul pada 15 Agustus. Saat itu pula terjadi peristiwa eksodus besar-besaran. Sebuah angkutan udara AS membawa sekitar 124.000 warga Amerika dan warga Afghanistan dalam ancaman keamanan.

Berita Lainnya
×
tekid