AS: Kim Jong-un berikan akses ke situs uji coba nuklir dan rudal

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo pada Senin (8/10) mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersedia mengizinkan para inspektur internasional mendapat akses ke situs uji coba rudal dan nuklir mereka.

Hal tersebut merupakan salah satu poin paling penting dari kesepakatan denuklirisasi.

Pompeo yang bertemu dengan Kim Jong-un pada Minggu (7/10) dalam sebuah kunjungan singkat menjelaskan bahwa para inspektur akan mengunjungi fasilitas uji coba mesin rudal dan situs uji coba nuklir Punggye-ri segera setelah kedua belah pihak sepakat soal logistik.

Usai menyambangi Korea Utara, Pompeo bertandang ke Korea Selatan, di mana dia bertemu dengan Presiden Moon Jae-in.

"Ada banyak logistik yang akan diperlukan untuk mewujudkan itu," tutur Pompeo dalam jumpa pers di Seoul sebelum bertolak ke Beijing.

Diplomat tinggi AS itu juga mengatakan bahwa kedua belah pihak sangat dekat dalam kesepakatan untuk menggelar KTT kedua AS-Korea Utara.

Pertemuan perdana Kim Jong-un dan Donald Trump berlangsung di Singapura pada Juni lalu.

Kunjungan Pompeo ke Pyongyang, yang keempat kali ini, terjadi pasca-kebuntuan hubungan keduanya. Korea Utara sebelumnya menolak permintaan AS untuk meninggalkan senjata nuklir secara permanen, termasuk inventarisasi lengkap senjata dan fasilitas-fasilitasnya.

Kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Pompeo menerangkan bahwa kunjungannya ke Pyongyang adalah sebuah langkah maju lain untuk menuju denuklirisasi. Meski demikian, mantan direktur CIA itu mengingatkan, masih ada banyak langkah yang harus dilakukan.

Dalam editorialnya pada Senin, kantor berita Korea Utara pun memuji tatap muka Pompeo dan Kim Jong-un.

"Kim Jong-un mengungkapkan kepuasan atas pembicaraan produktif dan luar biasa dengan Mike Pompeo, di mana sikap saling menguntungkan dan tukar pendapat dapat sepenuhnya dipahami," tulis KCNA. 

Disampaikan pula bahwa kedua pihak sepakat untuk mengadakan negosiasi kerja untuk KTT kedua Korea Utara-AS secepat mungkin.

"Bersama dengan Mike Pompeo, Kim Jong-un mengapresiasi situasi yang berkembang positif di Semenanjung Korea, membeberkan secara rinci proposal untuk memecahkan isu denuklirisasi dan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian kedua belah pihak dan melakukan tukar pendapat yang membangun," sebut KCNA.

KCNA lebih lanjut menuliskan, Kim Jong-un meyakini bahwa dialog di antara dua negara akan terus berkembang dengan baik, "berdasarkan kepercayaan yang mendalam antara pemimpin kedua negara", dan menyatakan terima kasih karena Trump telah membuat upaya tulus demi menerapkan perjanjian yang dibuat pada KTT pertama Korea Utara-AS.

Dalam kunjungan terakhir Pompeo ke Pyongyang pada Juli lalu, Korea Utara sempat mengecam Pompeo karena menurut mereka Menlu AS itu membuat "tuntutan seperti gangster". Pompeo tidak bertemu Kim Jong-un saat itu. (Reuters)