sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

AS-Korea Selatan batal gelar latihan perang besar

Kabar terkait pembatalan ini diketahui setelah pertemuan puncak kedua antara Donald Trump dan Kim Jong-un berakhir tanpa kesepakatan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 04 Mar 2019 11:34 WIB
AS-Korea Selatan batal gelar latihan perang besar

Amerika Serikat dan Korea Selatan membatalkan latihan perang besar yang telah lama menjadi sumber ketegangan di Semenanjung Korea untuk mendukung upaya diplomatik yang tengah ditempuh dengan Korea Utara.

Kabar terkait pembatalan ini diketahui setelah pertemuan puncak kedua antara Donald Trump dan Kim Jong-un berakhir tanpa kesepakatan. Adapun kedua belah pihak berjanji untuk terus bekerja menuju denuklirisasi dan penyelesaian damai.

Lewat sebuah pernyataan, Korea Selatan mengatakan, Menteri Pertahanan Jeong Kyeong-doo dan penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan telah melakukan pembahasan terkait KTT dan mengharapkan lebih banyak dialog aktif antara AS dan Korea Utara berdasarkan hasil pembicaraan terakhir.

"Melalui konsultasi erat antara Korea Selatan dan AS, keduanya menyimpulkan untuk mengakhiri Key Resolve dan Foal Eagle," sebut pernyataan itu, merujuk pada dua latihan tahunan utama yang biasanya melibatkan puluhan ribu tentara AS dan Korea Selatan.

Latihan Korea Selatan dan AS itu termasuk pula simulasi serangan terhadap Korea Utara.

Latihan tersebut berulang kali mengundang kencaman dari Korea Utara, di mana mereka menganggapnya sebagai persiapan untuk invasi. Pyongyang sebelumnya menjadikan latihan itu sebagai pembenaran atas program senjata mereka. 

China pun telah menyerukan agar latihan dibatalkan dengan imbalan Korea Utara bersedia menuju denuklirisasi.

Latihan tahun lalu jelang Olimpiade Musim Dingin 2018 juga dihentikan, menyusul dimulainya pembicaraan antar-dua Korea yang akhirnya menghasilkan pertemuan puncak antara Kim Jong-un dan Presiden Moon Jae-in, serta Kim Jong-un dan Trump.

Sponsored

Di masa lalu, Trump sendiri telah mengkritik latihan tersebut. Pada Minggu (3/3) dia mentwit bahwa pembatalan tersebut akan menghemat ratusan juta dollar bagi AS.

"Itu posisi saya jauh sebelum saya menjadi presiden. Mengurangi ketegangan dengan Korea Utara untuk saat ini adalah hal yang baik," twitnya.

Bagaimanapun, para pejabat AS menuturkan, latihan bersama yang lebih kecil yang disebut Dongmaeng tetap akan dilakukan pada 4-12 Maret sebagai ganti Key Resolve. Latihan yang jauh lebih kecil, seukuran batalion, akan dilakukan akhir tahun untuk menggantikan Foal Eagle.

Kesediaan pejabat AS dan Korea Selatan untuk membatalkan pelatihan yang sudah berjalan lama adalah tanda dari dorongan kedua pihak yang terus menerus terhadap hasil diplomatik, dan ketegangan yang menyusut pesat di Semenanjung Korea sejak pembicaraan dimulai.

Korea Utara belum melakukan uji coba rudal atau nuklir sejak akhir 2017, dan setelah KTT di Vietnam dengan Trump, Kim Jong-un berjanji untuk melanjutkan jeda ini.

Dalam pernyataannya, Korea Selatan menyebutkan, keputusan untuk membatalkan latihan adalah refleksi dari harapan kedua negara dalam mendukung upaya diplomatik untuk mengurangi ketegangan dan mencapai denuklirisasi penuh lewat cara yang final dan dapat diverifikasi sepenuhnya.

Kedua Korea telah sepakat untuk bekerja menuju perjanjian damai demi mengakhiri Perang Korea, yang berakhir dengan gencatan senjata pada 1953, dan mengurangi militerisasi perbatasan.

Sejarah panjang

Latihan perang gabungan AS-Korea Selatan telah digelar sejak pertempuran berakhir di Semenanjung Korea pada 1953. 

Berbicara setelah setelah gelaran Key Resolve pada Maret 2017, wakil komandan Pasukan AS Korea (USFK) Letnan Jenderal Thomas Bergeson menerangkan bahwa misi aliansi yang pertama dan utama adalah mencegah segala agresi dari Korea Utara.

"Jika pencegahan itu gagal maka kita berada dalam posisi untuk mempertahankan Republik Korea. Dan jika kita bertahan, kita akan mengalahkan musuh dan menang," ujar Bergeson.

Daniel Pinkston, seorang profesor Hubungan Internasional di Troy University di Seoul, sebelumnya mengatakan bahwa latihan tersebut merupakan latihan vital bagi pasukan yang berbasis di Korea Selatan, terutama pasukan AS yang berotasi ke wilayah itu dalam pengerahan selama setahun.

Dengan tidak adanya latihan, Pinkston menambahkan, terdapat risiko melemahnya kapasitas militer Korea Utara dan USFK untuk merespons berbagai kemungkinan aksi militer dan itu dapat mengundang agresi. 

Dalam pernyataan minggu ini, para pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan bahwa komunikasi antara AS dan Korea Selatan berlangsung lebih lancar dari sebelumnya di lingkungan keamanan yang berubah di Semenanjung Korea.

Sumber : CNN

Berita Lainnya
×
tekid