Covid-19: Jepang perpanjang status darurat hingga 31 Mei

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Senin (4/5) mengumumkan perpanjangan status darurat nasional hingga 31 Mei.

Status darurat bagi Tokyo dan enam prefektur lainnya dideklarasikan pada 7 April, memungkinkan gubernur regional untuk menerapkan aturan pembatasan sosial yang lebih ketat demi mengekang penyebaran virus.

Langkah-langkah keadaan darurat tersebut kemudian diperluas secara nasional. Namun, tidak ada denda atau hukuman bagi pelanggar.

Status darurat nasional seharusnya berakhir pada Rabu (6/5).

"Berdasarkan banyak pertimbangan, saya akan memperpanjang status darurat nasional hingga 31 Mei," tutur PM Abe dalam pertemuan Satgas Covid-19.

PM Abe menyatakan dia akan mempertimbangkan untuk mengangkat status darurat jika para penasihat kesehatan memperlihatkan analisis terperinci yang menggambarkan bahwa tren infeksi di Jepang menurun secara konsisten.

Abe menyatakan, Jepang belum melihat lonjakan infeksi Covid-19 seperti yang terjadi di sejumlah negara, tetapi jumlah kasus positif di negara itu belum cukup rendah dan masih ada layanan kesehatan di sejumlah daerah yang kewalahan menangani pasien coronavirus jenis baru.

Untuk 13 prefektur, termasuk Tokyo dan Osaka, yang paling terpukul akibat Covid-19, PM Abe menetapkan target untuk mengurangi kontak antarmanusia sebesar 80% dan terus menegakkan aturan social distancing.

Sejumlah tokoh politik telah menyatakan kekhawatiran bahwa infeksi dapat menyebar kembali jika orang-orang berhenti melakukan social distancing.

PM Abe menyampaikan, Jepang secara bertahap akan bergerak menggunakan kerangka kerja yang menggabungkan upaya mengekang penyebaran virus sambil mempertahankan kegiatan sosial dan ekonomi.

Sejauh ini, Jepang mencatat 14.877 kasus positif Covid-19, termasuk 487 kematian dan 3.981 pasien yang dinyatakan sembuh.

Jumlah tersebut belum termasuk 712 kasus infeksi coronavirus jenis baru yang terdeteksi di kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dikarantina di pelabuhan di Yokohama pada Februari. Dari 712 kasus positif di Diamond Princess, 13 orang meninggal dan 645 lainnya dinyatakan sembuh. (Reuters dan The Guardian)