sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Diplomat Filipina jadi kasus Covid-19 pertama di Markas PBB

Sejauh ini, AS mencatat 41 kematian dengan lebih dari 1.500 kasus positif Covid-19.

Valerie Dante
Valerie Dante Jumat, 13 Mar 2020 09:27 WIB
Diplomat Filipina jadi kasus Covid-19 pertama di Markas PBB

Seorang diplomat wanita dari misi Filipina untuk PBB dinyatakan positif coronavirus jenis baru pada Kamis (12/3). Menurut pernyataan yang diterima sejumlah misi asing untuk PBB, perempuan itu merupakan kasus pertama yang diketahui di Markas PBB di New York, Amerika Serikat.

"Mulai hari ini, kantor misi Filipina diisolasi. Semua staf diperintahkan untuk mengarantina diri dan menjalani tes kesehatan jika mengalami gejala," jelas Duta Besar Filipina untuk PBB Kira Azucena dalam pernyataannya.

Menurut catatan PBB, ada sekitar 12 diplomat yang bekerja di misi Filipina. Kantor mereka terletak di 5th Avenue, Midtown Manhattan.

Diplomat yang positif coronavirus mewakili Filipina dalam komite urusan hukum Majelis Umum PBB. Dubes Kira menyebut, diplomat itu terakhir berkunjung ke Markas PBB pada Senin (9/3) selama sekitar setengah jam. Saat itu dia belum menunjukkan gejala.

Dia baru menunjukkan gejala flu pada Selasa (10/3) dan segera mengunjungi rumah sakit.

"Diplomat kami mendapat telepon hari ini yang mengatakan bahwa dia positif Covid-19," kata Dubes Kira.

PBB belum mengeluarkan pernyataan atau tanggapan atas kasus tersebut. Sejak pekan ini, badan dunia tersebut mulai menerapkan sejumlah langkah pencegahan penularan coronavirus jenis baru di markas besarnya.

Konferensi tentang hak perempuan yang seharusnya berjalan selama dua pekan dipangkas menjadi satu hari dan sejumlah konferensi besar lainnya dibatalkan. Mayoritas pertemuan kecil ditangguhkan dan PBB meminta perwakilan asing membatasi jumlah diplomat yang diutus ke pertemuan.

Sponsored

Pada Kamis, Wali Kota New York City Bill de Blasio mendeklarasikan keadaan darurat di kota itu untuk memerangi penyebaran wabah coronavirus. Langkah tersebut memungkinkannya untuk memperluas wewenang serta mendapat bantuan tambahan baik dari pemerintah negara bagian maupun pemerintah pusat.

Sejauh ini, Amerika Serikat mencatat 41 kematian dengan lebih dari 1.500 kasus positif, 95 di antaranya merupakan penularan yang terjadi di New York City.

De Blasio mengatakan bahwa dia mendukung kebijakan Gubernur New York Andrew Cuomo yang melarang acara publik dengan lebih dari 500 orang di negara bagian itu. (Reuters dan CNN)

Berita Lainnya
×
tekid